Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Perekonomi China 2019 Terancam Makin Jeblok

Kompas.com - 31/12/2018, 07:44 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

Kepala ekonom Enodo Economics, Diana Choyleva, menyebut, dalam negosiasi terbaru, terlihat kebutuhan China untuk mencapai kesepakatan dengan AS. Hal itu  untuk mendapatkan ruang yang sangat dibutuhkan dalam iklim ekonomi China yang memburuk.

Kebijakan China

Pertanyaan penting bagi China adalah bagaimana konsumennya merespons ketidakpastian tersebut. Transformasi ekonomi luar biasa di negara ini dalam beberapa dekade terakhir telah menarik ratusan juta orang keluar dari kemiskinan dan memicu belanja rumah tangga yang sangat masif.

"Konsumsi rumah tangga merupakan pendorong kisah pertumbuhan struktural di China," kata Edmund Goh, seorang manajer portofolio di Aberdeen Standard Investments di Shanghai.

"Itu telah melawan banyak pelambatan," lanjut dia.

Tekanan terhadap perekonomian China sudah terlihat. Sepeti merosotnya penjualan mobil dalam beberapa bulan terakhir. Kemudian data resmi juga menunjukkan bahwa belanja ritel secara umum telah melambat.

Goh menambahkan, utang warga China yang meningkat dengan cepat, bisa mendorong keengganan mereka untuk berbelanja.

Melihat hal ini, China kemungkinan akan menghadapi kesulitan yang dihadapi ekonomi dengan pendekatan mereka selama ini. Tahun ini China telah melakukan pemangkasan pajak, investasi infrastruktur,  dan pelonggaran kebijakan moneter. Beijing diharapkan melakukan lebih banyak langkah lagi pada 2019.

Para ekonom menyarankan agar China melonggarkan kebijakan pembatasan pasar real estat di negara itu untuk mendorong aktivitas pembangunan.

Namun, menurut Iris Pang, ekonom China di bank investasi ING, dengan makin banyaknya kebijakan stimulus justru lebih berisiko merusak upaya China untuk mengatasi masalah yang lebih dalam dalam perekonomian, termasuk mengekang sejumlah besar utang dalam sistem keuangan.

"Pemerintah telah menunda reformasi dan akan fokus pada langkah-langkah pro-pertumbuhan," kata Pang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com