JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) mencatatkan adanya penurunan rata-rata inflasi bahan makanan dalam lima tahun terakhir. Pada periode 2009-2013, rata-rata inflasi bahan makanan sebesar 8,04 persen.
Sementara pada periode 2014-2018, rata-ratanya turun jadi 5,17 persen. Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta mengatakan dari dua periode tersebut, rata-rata inflasi bahan makanan lebih dapat dikendalikan, yakni turun 36 persen.
"Kalau kita lihat lima tahun terakhir, inflasi bahan makanan dapat dikendalikan lajunya menjadi lebih rendah sepertiganya," ujar Arif di kantor KEIN, Jakarta, Rabu (2/1/2019).
Arif mengatakan, data tersebut menunjukkan bahwa pemerintah mampu menekan laju kenaikan harga, terutama sektor pangan. Rendahnya inflasi bahan makanan sangat membantu menjaga daya beli masyarakat.
Baca juga: Harga BBM dan Beras Punya Andil Besar terhadap Inflasi 2018
Selain itu, capaian ini dinilai penting karena bahan makanan sangat berkontribusi besar pada kesejahteraan masyarakat. Inflasi yang tinggi akan berpengaruh pada garis kemiskinan.
"Pemerintah berhasil menjaga supply dan demand, acuan harga, dan pembangunan infrastruktur sehingga bisa lebih cepat," kata Arif.
Arif menuturkan, setidaknya ada lima hal yang mendorong penurunan rata-rata inflasi bahan makanan. Selain komitmen kuat pemerintah menjaga keseimbangan sisi permintaan dan penawaran, juga keberhasilan tim pengendalian inflasi pusat dan daerah dalam menjaga laju inflasi.
Baca juga: Inflasi Desember 2018 0,62 Persen, Dipicu Harga Telur dan Daging Ayam
Selain itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2018 mennyatakan bahwa bahan makanan berkontribusi 71,04 persen terhadap garis kemiskinan.
"Artinya ada hubungan yang kuat antara penurunan kemiskinan dengan stabilnya inflasi," kata Arif.
Arif juga menilai kebijakan harga acuan komoditas tertentu merupakan bentuk hadirnya pemerintah dalam mengontrol penetapan harga. Terakhir, stabilnya angka inflasi, bahkan cenderung turun disebabkan pembangunan infrastruktur yang masif.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.