Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KEIN: Rata-rata Inflasi Bahan Makanan 5 Tahun Terakhir Turun 36 Persen

Kompas.com - 02/01/2019, 17:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) mencatatkan adanya penurunan rata-rata inflasi bahan makanan dalam lima tahun terakhir. Pada periode 2009-2013, rata-rata inflasi bahan makanan sebesar 8,04 persen.

Sementara pada periode 2014-2018, rata-ratanya turun jadi 5,17 persen. Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta mengatakan dari dua periode tersebut, rata-rata inflasi bahan makanan lebih dapat dikendalikan, yakni turun 36 persen.

"Kalau kita lihat lima tahun terakhir, inflasi bahan makanan dapat dikendalikan lajunya menjadi lebih rendah sepertiganya," ujar Arif di kantor KEIN, Jakarta, Rabu (2/1/2019).

Arif mengatakan, data tersebut menunjukkan bahwa pemerintah mampu menekan laju kenaikan harga, terutama sektor pangan. Rendahnya inflasi bahan makanan sangat membantu menjaga daya beli masyarakat.

Baca juga: Harga BBM dan Beras Punya Andil Besar terhadap Inflasi 2018

Selain itu, capaian ini dinilai penting karena bahan makanan sangat berkontribusi besar pada kesejahteraan masyarakat. Inflasi yang tinggi akan berpengaruh pada garis kemiskinan.

"Pemerintah berhasil menjaga supply dan demand, acuan harga, dan pembangunan infrastruktur sehingga bisa lebih cepat," kata Arif.

Arif menuturkan, setidaknya ada lima hal yang mendorong penurunan rata-rata inflasi bahan makanan. Selain komitmen kuat pemerintah menjaga keseimbangan sisi permintaan dan penawaran, juga keberhasilan tim pengendalian inflasi pusat dan daerah dalam menjaga laju inflasi.

Baca juga: Inflasi Desember 2018 0,62 Persen, Dipicu Harga Telur dan Daging Ayam

Selain itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2018 mennyatakan bahwa bahan makanan berkontribusi 71,04 persen terhadap garis kemiskinan.

"Artinya ada hubungan yang kuat antara penurunan kemiskinan dengan stabilnya inflasi," kata Arif.

Arif juga menilai kebijakan harga acuan komoditas tertentu merupakan bentuk hadirnya pemerintah dalam mengontrol penetapan harga. Terakhir, stabilnya angka inflasi, bahkan cenderung turun disebabkan pembangunan infrastruktur yang masif.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Bakal Larang 'E-Commerce' Jual Barang di Bawah HPP, Bikin UMKM Merugi?

Pemerintah Bakal Larang "E-Commerce" Jual Barang di Bawah HPP, Bikin UMKM Merugi?

Whats New
Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini 30 November? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini 30 November? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Hadapi Serangan Siber, Segini Investasi BCA untuk IT

Hadapi Serangan Siber, Segini Investasi BCA untuk IT

Whats New
Cara Klaim Gigi Palsu BPJS Kesehatan

Cara Klaim Gigi Palsu BPJS Kesehatan

Whats New
White Clay Milik Anak Usaha SMGR Raih Hak Paten

White Clay Milik Anak Usaha SMGR Raih Hak Paten

Whats New
Jokowi Minta Perbankan Genjot Kredit Usaha, Jangan 'Parkir' di SBN, SRBI, dan SVBI

Jokowi Minta Perbankan Genjot Kredit Usaha, Jangan "Parkir" di SBN, SRBI, dan SVBI

Whats New
PDB AS Tumbuh 5,2 Persen pada Kuartal III-2023

PDB AS Tumbuh 5,2 Persen pada Kuartal III-2023

Whats New
Dibayangi Sentimen Suku Bunga The Fed, Wall Street Ditutup Bervariasi

Dibayangi Sentimen Suku Bunga The Fed, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Bank Indonesia Perkirakan Kredit Bisa Tumbuh Sampai 12 Persen pada 2024

Bank Indonesia Perkirakan Kredit Bisa Tumbuh Sampai 12 Persen pada 2024

Whats New
Cerita Jokowi, Akui Sering Telepon Sri Mulyani gara-gara Realisasi Belanja Daerah Masih Rendah

Cerita Jokowi, Akui Sering Telepon Sri Mulyani gara-gara Realisasi Belanja Daerah Masih Rendah

Whats New
Bos BI Ungkap 5 Gejolak Global yang Bakal Hantam Indonesia Tahun Depan

Bos BI Ungkap 5 Gejolak Global yang Bakal Hantam Indonesia Tahun Depan

Whats New
Nilai Investasi Pabrik Pupuk Kaltim di Papua Barat Capai Rp 15,3 Triliun

Nilai Investasi Pabrik Pupuk Kaltim di Papua Barat Capai Rp 15,3 Triliun

Whats New
[POPULER MONEY] KAI Diskon Tiket Kereta 25 Persen di Akhir Tahun | Garuda Indonesia Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

[POPULER MONEY] KAI Diskon Tiket Kereta 25 Persen di Akhir Tahun | Garuda Indonesia Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

Whats New
Cara Transfer GoPay ke OVO dan ShopeePay dengan Mudah

Cara Transfer GoPay ke OVO dan ShopeePay dengan Mudah

Spend Smart
Cara Transfer BCA ke BNI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BCA ke BNI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com