Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor China dan Jepang Bangun Pabrik Baterai Lithium di Morowali

Kompas.com - 13/01/2019, 15:21 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mengatakan, saat ini Indonesia sedang melakukan lompatan besar dalam pengembangan industri baterai lithium. Sebab, saat ini sudah ada beberapa investor yang tertarik untuk membangun pabriknya di Indonesia, termasuk dari China dan Jepang.

Terbaru, Luhut meresmikan pembangunan pabrik komponen utama baterai lithium dari bahan dasar nikel di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulteng akhir pekan lalu.

Adapun pembangun pabrik itu milik dari PT QMB New Energy Materials yang merupakan kerja sama perusahaan China, Indonesia, dan Jepang. Luhut menilai, dengan adanya pabrik pertama di Indonesia ini merupakan salah satu upaya untuk menekan impor.

“Kita tidak mau lagi bahan mentah kita ingin semua punya nilai tambah. Saya ingin garis bawahi pegawai di sini sekarang sudah 30.000 orang lebih nantinya akan menjadi 100.000 lebih. Tenaga kerja China jumlahnya 3.000 lebih, jadi kurang lebih hanya 10 persen dan bertahap akan kita kurangi," tutur Luhut seperti dikutip dari Kontan.co.id, Minggu (13/1/2018).

Baca juga: Luhut: Pemerintah Melayani, tapi Pelaku Bisnis Jangan Bohong...

Luhut juga mengusulkan agar kawasan industri juga bisa memperkuat ekonomi rakyat dengan membeli bahan makanan untuk para karyawan dari masyarakat sekitar.

Pabrik baru tersebut dikembangkan di atas lahan seluas 120 hektar dengan investasi sebesar 700 juta dollar AS dan produksi yang dihasilkan bisa senilai 800 juta dollar AS.

Menurut Luhut, pabrik ini bisa mendukung percepatan kendaraan bermotor listrik untuk transportasi jalan dengan target 2.200 mobil listrik, 711.000 mobil hibrida dan 2,1 juta unit sepeda motor listrik pada tahun 2025.

Sebagai tambahan informasi, di tahun lalu, total investasi di kawasan industri PT IMIP mencapai 5 miliar  dollar AS dengan 30.085 orang pekerja. Di kawasan ini juga memiliki kapasitas produksi nickel pig iron 2 juta ton per tahun, dan 3,5 juta ton stainless steel per tahun dengan nilai ekspor 3,5 miliar dollar AS di 2018, dan 2 miliar dollar AS pada 2017.

Kawasan industri ini akan terus bertransformasi menuju industri 4,0. Luhut menyebutkan, ini merupakan langkah yang sangat baik untuk Indonesia ke depan.

“Ini penting, supaya kita mandiri. Berpuluh tahun kita hanya ekspor bahan mentah. Dulu kita ekspor nikel mentah nilainya 200 juta-240 juta dollar AS, sekarang turunan pertamanya saja. Tahun lalu kita ekspor menjadi 4 miliar dollar AS. Perubahan ini luar biasa, kami masih menghitung berapa nilainya jika sampai turunan keempat," kata  dia. (Sinar Putri S.Utami)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Investor asal China dan Jepang bangun pabrik lithium baterai di Morowali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com