Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2019, BPJS Ketenagakerjaan Targetkan 21 Juta Peserta Baru

Kompas.com - 28/01/2019, 17:06 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BPJS Ketenagakerjaan menargetkan 21 juta peserta jaminan sosial baru untuk 2019. Oleh karena itu, lembaga tersebut mulai menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Cermati.

Dengan perusahaan fintech itu, BPJS Ketenagakerjaan ingin lebih banyak menjaring peserta dari sektor pekerja informal atau mandiri.

"Tidak mungkin BPJS sendirian. Strategi kami berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengakselerasii secepat mungkin," ujar Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Ilyas Lubis di Jakarta, Senin (28/1/2019).

Baca juga: Gandeng Cermati, BPJS Ketenagakerjaan Sasar Pekerja Informal

Ilyas mengatakan, perluasan jangkauan jaminan sosial harus dilakukan karena banyak keuntungan yang didapatkan bagi peserta. Jaminan sosial bisa menanggung risiko yang ditimbulkan dari pekerjaan.

Jika terjadi kecelakaan kerja yang sampai menghilangkan nyawa pekerja, maka keluarga pekerja tidak terputus kesejahteraannya. BPJS Ketenagakerjaan bisa menutupi kebutuhan ekonomi mereka dengan memberikan jaminan sosial yang disimpan selama ini. Ilyas mengatakan, pendekatan yang dilakukan ke masyarakat dilakukan secara profesional agar tak ada kesan memaksa.

"Kami tidak mau menekankan wajib itu. Caranya kita membuka kemudahan mulai dari cara mendaftar, membayar, dan cara terima klaim.

Baca juga: 100 Juta Pekerja Indonesia Disasar Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Bagaimana peserta atau calon peserta untuk memperoleh manfaat dengan waktu cepat," kata Ilyas.

Dta statistik pemerintah menunjukkan jumlah pekerja ada 120 juta orang. Sementara itu, per Desember 2018, jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terdaftar sebesar 50,5 juta.

Terdapat 29,8 juta jumlah peserta yang aktif. Sedangkan jumlah pekerja informal yang terdaftar hanya 2,4 juta pada 2018. Meski jumlahnya meningkat dibandingkan 2017 yaitu 1,7 juta peserta, namun diperkirakan masih banyak pekerja informal di luar itu yang belum mendaftarkan jaminan sosial.

Padahal, kata Ilyas, jaminan sosial penting untuk menjamin risiko kerja sekaligus tabungan di hari tua.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Dorong Selebgram Daftar Jaminan Sosial

Ilyas mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan ditargetkan sudah bisa menjangkau 80 persen pekerja formal pada 2021. Sementara itu, target porsi pekerja informalnya sebesar 15 persen tahun ini. Dengan demikian, target total peserta jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan tahun 2019 mencapai 70 juta peserta.

"Jamsos prinsipnya menggunakan gotong royong. Oleh karena itu, program ini wajib bagi seluruh pekerja, baik di sektor formal dan informal," kata Ilyas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com