Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2018, AirAsia Group Angkut 44,4 Juta Penumpang

Kompas.com - 29/01/2019, 17:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

PETALING JAYA, KOMPAS.com - Grup maskapai penerbangan berbiaya rendah AirAsia Group Bhd melaporkan jumlah penumpang yang diangkut mencapai 44,4 juta orang sepanjang tahun 2018. Jumlah ini berdasarkan operasional AirAsia di 6 negara.

Jumlah penumpang tersebut naik 14 persen dibandingkan pada tahun 2017 yang mencapai 39,1 juta orang.

Dikutip dari The Star Online, Selasa (29/1/2019), dalam statistik operasional pendahuluan, AirAsia menyatakan bahwa tahun 2018 merupakan tahun pertumbuhan yang luar biasa. Ini ditopang ekspansi kapasitas yang dilakukan.

Baca juga: AirAsia Ingin Jadikan Lombok Hub Baru Penerbangan

Sepanjang tahun 2018, kapasitas AirAsia tumbuh 18 persen secara tahunan (yoy) menjadi 52,5 juta penumpang. Adapun jumlah armada mencapai 224 unit pesawat.

Pada tahun 2018, ketersediaan kursi per kilometer atau available seat kilometres (ASK) AirAsia naik 15 persen (yoy), sementara pendapatan penumpang per kilometer atau revenue passenger kilometres (RPK) naik 10 persen (yoy). ASK mencerminkan kapasitas penumpang sebuah maskapai dalam setiap kilometer.

Adapun faktor keterisian penumpang atau load factor AirAsia tercatat turun dari 88 persen pada 2017 menjadi 85 persen pada 2018.

Baca juga: Tak Ikuti Lion Air dan Citilink, AirAsia Tetap Gratiskan Biaya Bagasi

Untuk kuartal IV 2018, AirAsia menyatakan operasionalnya di Malaysia, Indonesia, dan Filipina mencatat peningkatan jumlah penumpang sebesar 16 persen nenjadi 12,11 juta penumpang. Pada periode yang sama tahun 2017, angkanya mencapai 10,44 juta penumpang.

AirAsia dan AirAsia X dijadwalkan melakukan pemaparan kinerja keuangan kuartalan pada bulan Februari 2019 mendatang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com