Model bisnis baru lainnya untuk melayani kebutuhan konsumen B2B adalah dalam hal angkutan barang dari kota ke pedesaan. Salah satu contohnya adalah solusi berupa penyelenggaraan platform yang mempertemukan kebutuhan distribusi perusahaan dengan penyedia jasa dalam berbagai aspek penyelenggaraan logistik.
Baca juga: Baru 13 Persen Perusahaan di Asean yang Terapkan Teknologi Industri 4.0
Dari aspek pengangkutan barang, misalnya, sebuah platform berbasis marketplace yang mempertemukan penyedia jasa angkutan barang dan perusahaan yang membutuhkan pengangkutan logistik tentunya bisa menjadi model bisnis baru.
Transformasi digital tentu tidak semudah membalikkan tangan. Namun, manfaat yang muncul dari digitalisasi kegiatan operasional inti pelaku bisnis logistik sangat besar. Karena dengan demikian, kegiatan operasional menjadi lebih efektif sekaligus hemat biaya.
Salah satu contoh pemanfaatan teknologi digital dalam industri logistik adalah apa yang dilakukan PT Semen Baturaja.
Perusahaan ini melakukan plotting truck-driver (penugasan) yang di dalamnya berisi jumlah sak, total berat muatan, data truk dan data driver, serta rekaman perjalanan oleh truk dari titik berangkat sampai titik tujuan menggunakan aplikasi Android (driver).
Sehingga, pengemudi dan pelanggan dapat mengetahui estimasi jalur perjalanan yang akan dilalui, penentuan berangkat dan tiba secara real-time tersimpan ke dalam database, serta perjalanan lebih terencana sesuai jadwal pengiriman. Pada akhirnya, pengiriman barang bisa lebih tepat waktu dan biaya tak terduga bisa diantisipasi dengan lebih baik.
Baca juga: Indonesia Disebut Kompetitif jika Biaya Logistik Kurang dari 10 Persen
Teknologi yang sama juga bisa diterapkan untuk memenuhi kebutuhan logistik dari pedesaan ke perkotaan. Pelaku bisnis logistik bisa memberikan layanan yang memungkinkan pelanggannya, baik itu petani maupun pelaku UKM, untuk melacak sendiri pengiriman barangnya dari pabrik atau gudang utama ke distributor sampai dengan retailer.
Tentunya, pemenuhan kebutuhan konsumen B2C seperti ini perlu dipertimbangkan seiring dengan semakin pendeknya rantai pasokan berkat perkembangan teknologi digital.
Sejauh ini, penerapan teknologi digital dalam industri baru terkait dengan pemanfaatan teknologi IoT. Namun, ke depannya, penerapan teknologi AI dalam industi logistik akan semakin luas.
Saat ini, penerapan AI sudah mulai dilakukan beberapa perusahaan logistik global, berupa layanan yang memungkinkan penyedia layanan secara proaktif memenuhi kebutuhan konsumen baik konsumen B2B maupun B2C.
Penerapan AI dalam industri logistik akan lebih mengedepankan kemampuan machine learning untuk mendapatkan wawasan terkait kebutuhan konsumen sebelum permintaan muncul.
Misalnya, teknologi AI bisa digunakan untuk melacak kondisi pengiriman barang melalui pengenalan gambar atau bahkan memprediksi fluktuasi volume pengiriman barang pada waktu tertentu.
Baca juga: Otomotif dan Logistik Kuasai Transaksi Kawasan Industri
Dari semua paparan di atas, teknologi seharusnya dapat memberikan banyak keuntungan dalam pemanfaatannya di sektor logistik—baik bagi perusahaan maupun para konsumen atau pelanggan—, terkait pengelolaan rantai pasokan dan pendistribusiannya.
Sekarang, keputusan ada di tangan pelaku bisnis dalam menentukan langkahnya menuju transformasi digital.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.