Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Isu Pangan dan Energi Akan Jadi Konflik di Mana-mana

Kompas.com - 11/02/2019, 12:37 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menekankan pentingnya menjaga ketahanan dan keamanan kelautan dan perikanan. Pasalnya, sebagai negara yang 70 persen wilayahnya berupa lautan, seharusnya Indonesia bisa memiliki kedaulatan laut, yang hingga saat ini terus diupayakan oleh pemerintah.

Susi pun mengatakan, laut menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Indonesia karena bisa diakses dengan mudah dan mennjadi sumber protein jika produksi ikan dalam negeri terus meningkat. Sementara di daratan, akses masyarakat cenderung terbatas karena sudah banyak terjadi pengaplingan.

"Perang masa depan bukan ideologi dan politik lagi, tapi dengan pangan. Food security akan jadi isu konflik di mana-mana, juga energi," ujar Susi di Jakarta, Senin (11/2/2019).

Salah satu strategi pemerintah unutk menjaga ketahanan sumber daya kelautan dan perikanan adalah bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mengamankan kawasan laut dalam negeri. Dengan kerja sama tersebut, diharapkan KKP bisa memastikan berbagai program dan kebijaannya agar bisa terus produktif.

Baca juga: Susi: Konsumsi Makan Orang Indonesia Harus Berkualitas

"Sangat tepat TNI dengan segala kapasitas dan kekuatannya membantu membawa KKP untuk bisa memastikan seluruh progam dan policynya untuk bisa memastikan sumber daya kelautan bisa produktif dan terus ada selama-lamanya," ujar Susi.

Susi pun memamerkan berbagai isu perikanan dan kelautan yang telah dicapai oleh KKP dalam mengamankan ketahanan perikanan dalam negeri, seperti ekspor perikanan yang meningkat 10 sampai 12 persen setiap tahunnya, nilai tukar usaha perikanan yang meningkat hampir 10 persen dalam empat tahun belakangan, dan nilai usaha perikanan yang tadinya hanya 104 kini menjadi 128.

Selain itu juga ada peningkatan konsumsi perikanan dalam negeri dari 37 kg menjadi 50 kg lebih. Padahal, pemerintah hanya menargetkan pertumbuhan konsumsi perikanan menjadi 46 kg dalam emapt tahun.

"Kenaikan hampir 30 persen kemudian dikalikan 250 juta orang itu hampir mencapai 10 juta ton (konsumsi ikan dalam negeri)," ujar Susi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Spend Smart
Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Spend Smart
Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Whats New
PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

Whats New
Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Whats New
Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Work Smart
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Whats New
10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com