JAKARTA, KOMPAS.com - Satgas Waspada Investasi sejak awal tahun 2019 hingga pertengahan Februari ini telah memblokir 231 layanan teknologi keuangan (fintech) peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online ilegal.
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing mengatakan, proses pemblokiran dilakukan melalui Kementerian Kominkasi dan Informasi (Kemenkominfo).
Dia menjelaskan, jika nantinya ditemukan tindak pidana yang dilakukan oleh 231 fintech ilegal tersebut, Satgas bersama dengan Kominfo akan mengajukan aduan ke Bareskrim Polri.
"Kita sampaikan ke Polri untuk penegakan hukum kalau sudah masuk dugaan tindak pidana," ujar Tongam ketika memberikan paparan di Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Baca juga: Ada 28 Pinjaman Online Diadukan ke Asosiasi, 2 Terdaftar di OJK
Selain dengan Bareskrim dan Kemenkominfo, Satgas juga berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk mengimbau penyedia jasa fintech sistem pembayaran untuk tidak bekerja sama dengan pinjaman online ilegal.
Selain itu, BI juga diminta menyurati entitas perbankan agar tidak memberikan izin pembukaan rekening untuk pelaku fintech ilegal.
"Sementara untuk yang sudah terlanjur masuk bank kami minta tutup rekeningnya," ujar Tongam.
Baca juga: Ada Fintech Pinjaman Online Legal Nakal, Laporan ke Alamat Berikut
Sebagai catatan, tahun lalu OJK telah memblokir 404 fintech P2P lending ilegal. Jika diakumulasikan, OJK telah memblokir 635 fintech kerja sama dengan Kemenkominfo dan Google Indonesia.
OJK mengaku kepayahan dalam melakukan pemblokiran fintech ilegal yang terus menjamur karena mudahnya para pelaku menciptakan aplikasi dan memasarkan aplikasi tersebut melalui Google Store.
"Kita sudah kerja sama dengan Kemenkominfo dan Google untuk memitigasi jangan sampai pertumbuhannya sangat besar, karena pembuatan aplikasi sangat tidak bisa diatasi, sangat sulit, bahkan Google pun sulit untuk deteksi ini," jelas Tongam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.