Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Cari Uang Tambahan, Bisnis Habibullah Kini Beromzet Rp 300 Juta Sebulan

Kompas.com - 17/02/2019, 15:31 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

“Saya merasakan kenaikan penjualan dengan iklan online,” ujarnya yang sudah tidak menerima order kaus gim dan gelang prusik sejak jualan kaus polos.

Selain beriklan, dia juga menggunakan jasa endorse teman-teman di Bandung, yang akun media sosialnya punya banyak pengikut, untuk mempromosikan kaus polos endorse. Tapi sebagai imbalan, ia hanya memberi kaus gratis.

Selama tiga bulan awal, Habib menjalani bisnisnya seorang diri. Dia sendiri yang mengemas dan mengantarkan pesanan ke gerai jasa pengiriman.

Baru di awal 2015, ia mempekerjakan dua orang untuk mengurus order dan pengemasan. “Saya masih menjalankan usaha di kos, dengan menyewa tiga kamar. Satu buat kerja, satu buat gudang, dan satu lagi buat saya tidur,” bebernya.

Cuma, lantaran setahun pertama fokus membesarkan P-Clothes, kuliahnya pun telantar. Banyak nilai mata kuliah yang jeblok sehingga Habib harus mengulang. Ia pun telat lulus satu tahun dari kebanyakan teman-teman seangkatan.

Nyaris kolaps

Namun, badai sempat menghantam bisnisnya bahkan nyaris kolaps. Pangkalnya: pertengahan 2016, pemilik konveksi yang memasok kaus polos membuka gerai sendiri setelah melihat usaha Habis sukses.

Dampaknya, pengiriman kaus polos pesanan Habib sering telat. Sudah begitu, kalau pun pesanan akhirnya datang, kerap salah warna.

“Konveksi yang support saya selama ini ternyata dia juga yang menghancurkan saya,” sebutnya.

Padahal di tahun itu, ia baru saja membuka lapak di marketplace Shopee, Tokopedia, Bukalapak.

Karena pesanan yang masuk terus mengalir, mau tidak mau, ia mencari konveksi pengganti. Tetapi, untuk bahan kaus, Habib yang menyediakan. Jadi, kongsi dengan konveksi hanya jasa alias makloon jahit.

Masalah muncul lagi di akhir 2016, konveksi tersebut gulung tikar sekalipun order dari Habib masih mengalir.

“Di sinilah saya merasa di persimpangan, mau lanjut atau tidak. Tapi, saya putuskan untuk bangkit lagi. Saya banyak ngobrol dengan teman sesama pengusaha, supaya mental saya kuat dan bisa berpikir jernih,” tutur dia.

Baca juga: Cerita Jokowi Memulai Usaha Bermodal Rp 10 Juta

Salah satu teman sesama pengusaha adalah pendiri Mybamus yang memproduksi busana muslimah. “Saya bikin konveksi juga dapat semangat dari owner Mybamus. Dia bilang, ayo buka konveksi sendiri, pasti bisa, kok,” ujarnya.

Alhasil, Habib memutuskan membangun konveksi sendiri, meski itu tidak mudah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com