Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Dinilai Kurang Efisien, Begini Jawaban Menko Luhut

Kompas.com - 21/02/2019, 06:30 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek belakangan ini mendapat sorotan karena dinilai kurang efisien.

Salah satunya datang dari Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, terkait tak efisiennya pembangunan infrastruktur moda transportasi darat ini.

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengakui memang ada ketidakefisienan dalam pembangunannya. Tetapi, situasi itu terlihat saat ini dan manfaatnya ke depan.

"Iya, memang enggak efisien sekarang. Tapi kita tidak hanya melihat sekarang," kata Luhut dalam sebuah pertemuan di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (20/2/2019).

Menurut Luhut, sebuah proyek pembangunan infrastruktur tentu sudah dipertimbangkan segala sesuatunya. Sehingga tidak asal buat, karena semua potensi atau manfaatnya sudah diperkirankan sejak awal.

"Seperti dikatakan Presiden, kan dua ini, ada daerah bikin jalan, tapi ada daerah tapi belum (ada jalan), ada potensi di sana, kita bikin jalan. Itu aja. Jadi keberanian Presiden melihat ke depan, bahwa ada peluang untuk berkembang di sana," ujarnya.

Menurut Luhut, keberanian untuk melakukan sesuatu sangat diperlukan. Ini semata untuk mendorong dan bergerak ke arah yang lebih maju.

"Tetapi kalau tunggu kita berkembang dulu (untuk membangunnya), ndak akan berkembang-kembang. Makanya dari zaman dinosaurus begini-begini terus," imbuhnha..

Sebelumnya, Wapres Jusuf Kalla menilai pembangunan LRT kurang efisien. Karena berbiaya mahal dan letaknya bersebelahan dengan jalan tol.

Hal itu disampaikan JK saat berpidato di hadapan anggota Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (11/1/2019).

"Membangun LRT ke arah Bogor dengan elevated. Ya buat apa elevated kalau hanya berada di samping jalan tol? Dan biasanya light train itu tidak dibangun bersebelahan dengan jalan tol, harus terpisah," ujar Kalla ketika itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com