Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Penduduk RI Paling Banyak di Produk Teknologi dan Komunikasi

Kompas.com - 11/03/2019, 17:54 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga riset Nielsen baru saja meluncurkan hasil studinya mengenai perubahan pola konsumi masyarakat dunia dengan tajuk Changing Consumer Prosperity.

Berdasarkan hasil studi tersebut ditunjukkan dengan lebih dari setengah atau sebesar 57 persen pengeluaran konsumen Indonesia dialokasikan untuk produk teknologi dan komunikasi lebih dari lima tahun belakangan ini.

Setelah produk teknologi dan komunikasi, penduduk Indonesia baru kemudian mengalokasikan pengeluarannya untuk edukasi (50 persen), bahan pangan (46 persen), video/musik/jasa internet (43 persen) dan travel (36 persen).

Baca juga: Tak Cuma Perempuan, Laki-laki Juga Doyan Belanja Produk Fashion

Meskipun ada kecenderungan daya beli masyarakat Indonesia, namun banyak pula yang merasakan tekanan dari biaya hidup yang semakin meningkat. Secara global, hanya 15 persen penduduk dunia yang merasa memiliki kebebasan untuk membelanjakan uangnya.

Sementara untuk di Indonesia, angka tersebut sedikit lebih tinggi, yaitu sebesar 19 persen.

"Studi ini mencatatkan bagaimana konsumen merasa memiliki kemampuan finansial yang lebih stabil dari sebelumnya, dan untuk konsumen Indonesia, temuan dari Conference Board Global Consumer Confidence Survey yang berkolaborasi dengan Nielsen pada kuartal-IV 2018 menunjukkan adanya peningkatan daya beli konsumen,” ujar Managing Director Nielsen Indonesia Agus Nurudin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (11/3/2019).

Baca juga: Kredivo: Ketika Belanja, Cowok Lebih Senang Mencicil ketimbang Cewek

"Lanskap dari industri ritel dalam negeri memang mengalami perubahan di berbagai lini seiring dengan adaptasi konsumen yang menyesuaikan tingkat harga dan prioritas mereka. Pemilik merek juga perlu menyesuaikan bisnis mereka agar dapat terus memanfaatkan peluang untuk tumbuh," ujar dia.

Menguatnya daya beli konsumen juga terjadi di berbagai penjuru dunia lain, terutama di kawasan Asia Pasifik, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin.

Berdasarkan riset Nielsen, sebanyak 58 persen konsumen secara global percaya kondisi kemampuan keuangan mereka lebih stabil dibandingkan dengan kondisi lima tahun lalu. Konsumen di Asia Pasifik adalah yang paling optimis dengan 70 persen responden merasa optimis dengan kemampuan finansial mereka saat ini, diikuti Afrika dan Timur Tengah (52 persen), dan Amerika Latin (49 persen).

Baca juga: Belanja Iklan Dalam Negeri Capai Rp 40 triliun Setahun

Sementara, konsumen di negara maju justru lebih pesmisi, kurang dari setengah konsmen di Amerika Latin (46 persen) percaya kemampuan finansial mereka meningkat, sementara hanya sepertiga penduduk Eropa (37 persen) yang yakin kemampuan finansialnya membaik dibandingkan dengan lima tahun yang lalu.

Negara-negara di Asia Pasifik pun menempati 7 posisi dari 10 posisi negara dengan sentimen pasar paling positif di dunia, termasuk beberapa negara kawasan lainnya seperti Kolumbia, Romania, dan Pakistan.

Konsumen Vietnam merupakan konsumen yang paling positif dengan kemampuan finansial mereka dengan 86 persen responden merasa optimis daya beli mereka semakin membaik, diikuti dengan China dengan persentase responden mencapai 81 persen dan Indonesia 75 persen.

Baca juga: Suka Belanja? Waspadai Diskon Abal-abal Akhir Tahun

Adapun secara keseluruhan global, riset Nielsen ini menunjukkan bahwa 44 persen pengeluaran konsumen dunia dialokasikan untuk bahan pangan dalam lima tahun belakangan. Afrika dan Timur Tengah menjadi wilayah dengan pengeluaran terbesar untuk bahan pangan (50 persen), diikuti dengan Amerika Latin (47 persen), Asia Pasifik (46 persen), Eropa (39 persen), dan Amerika Selatan (33 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com