Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencabutan Status Tanggap Darurat di Bali Dibahas di Rapat Terbatas Bersama Jokowi

Kompas.com - 22/12/2017, 18:11 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com - Pemerintah segera mencabut status tanggap darurat di Bali agar travel warning dari sejumlah negara juga dicabut pasca meletusnya Gunung Agung pada November 2017 lalu.

Dengan demikian, pariwisata dan perekonomian Bali kembali stabil, serta agenda pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank pada Oktober 2018 tidak terganggu.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat memaparkan hasil tinjauan Panitia Nasional Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di pos pantau Gunung Agung di Rendang, Karagasem, Bali, pada Jumat (22/12/2017).

Baca juga : Menko Luhut Tegaskan Bali Aman, Pertemuan IMF-World Bank Tak Terganggu

"Kami mau tanggap darurat itu dicabut. Tapi 70.000 warga di sekitar daerah terdampak (letusan Gunung Agung) tetap mendapatkan beras. Travel warning akan dicabut jika status tanggap darurat dicabut," kata dia.

Luhut mengatakan, pihaknya akan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada rapat kabinet terbatas di Jumat sore di Bali. Terutama, untuk mencabut status tanggap darurat.

"Ini menyangkut teknis. Kalau tidak ada status tanggap darurat maka Pemda tidak bisa mengeluarkan bantuan beras. Kami akan coba turunkan beras dari bantuan Kementerian Sosial. Mekanismenya akan dibahas dalam rapat kabinet terbatas," ujar Luhut.

Travel Warning

Seperti diberitakan sebelumnya, maskapai penerbangan Garuda Indonesia meminta kepada pemerintah untuk meyakinkan negara lain bahwa kondisi di Bali aman. 

Dengan begitu, negara lain bisa mencabut peringatan perjalanan (travel warning)  ke Bali, sehingga nantinya maskapai pelat merah itu bisa kembali mengoperasikan rute internasional. 

"Khususnya di China. Karena China ini merupakan pasar yang cukup besar dan saat ini terdapat travel warning. Kami berharap ini (cabut travel warning) bisa diperjuangkan," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Senin (18/12/2017). 

Mantan Direktur Keuangan Bank Mandiri ini mengungkapkan, ada penurunan jumlah penumpang internasional sebesar 10 persen sampai 15 persen akibat erupsi Gunung Agung. Namun, sayangnya dia tidak menyebutkan secara detail berapa jumlah penurunan penumpang intenasional. 

Dari informasi yang dihimpun KompasTravel, saat ini ada lima negara di dunia telah memperbarui imbauan untuk warga negaranya yang tengah berada di Bali agar berhati-hati mengingat Gunung Agung sedang menunjukkan aktivitas kegunungapian.

Negara-negara yang mengeluarkan imbauan resmi (travel advices) adalah Singapura, Inggris, Australia, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.

Kompas TV Gubernur Bali kembali menegaskan, wisata di Bali aman untuk dikunjungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com