Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pajak dan Kenaikan Harga BBM, Inflasi Arab Saudi Melonjak

Kompas.com - 27/02/2018, 05:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Reuters

DUBAI, KOMPAS.com - Inflasi harga konsumen di Arab Saudi secara tahunan pada Januari 2018 melonjak ke kisaran 3 persen. Inflasi naik secara signifikan setelah pemerintah memperkenalkan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 5 persen dan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal tahun ini.

Mengutip Reuters, Selasa (27/2/2018), data resmi menunjukkan bahwa pajak baru dan kenaikan harga BBM memberikan dampak besar terhadap daya beli konsumen Arab Saudi pada beberapa area di bulan Januari 2018. Pada awal tahun, inflasi harga konsumen naik menjadi 3,9 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya 0,4 persen.

Pengenaan pajak baru dan kenaikan harga BBM merupakan kebijakan pemerintah Arab Saudi untuk menambal defisit anggaran yang besar karena anjloknya harga minyak. Harga makanan dan minuman tercatat naik 6,7 persen, harga hotel dan restoran naik 5,8 persen, dan biaya transportasi naik 10,5 persen.

Meskipun demikian, harga pakaian dan alas kaki turun 7,9 persen. Salah satu penyebabnya adalah diskon besar yang dilakukan sejumlah peritel. Sementara itu, harga perumahan naik 1,3 persen.

Baca juga: Kembangkan Industri Hiburan, Arab Saudi Gelontorkan Rp 864 Triliun

Pemerintah Arab Saudi telah melakukan beberapa upaya untuk meringankan dampak pengenaan pajak dan kenaikan harga BBM terhadap konsumsi, yakni dengan dikenalkannya bantuan tunai untuk rumah tangga berpenghasilan menengah ke bawah. Selain itu, pemerintah juga menggelontorkan tunjangan sebesar 50 miliar riyal atau sekitar 13,3 miliar dollar AS.

Meski demikian, inflasi Arab Saudi diperkirakan bakal meningkat dalam beberapa bulan ke depan. Ini sejalan dengan permintaan konsumen yang mulai membaik sejak ada kejutan pajak, pun banyak peritel dan korporasi yang menaikkan harga.

Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan inflasi Arab Saudi akan mencapai 5 persen pada tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com