Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Tegaskan Pembatasan Truk di Jalan Tol Tak Ganggu Distribusi Logistik

Kompas.com - 05/03/2018, 16:42 WIB
Achmad Fauzi,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan pembatasan truk barang tidak menggangu distribusi logistik.  Pasalnya kata dia, perjalanan angkutan truk di Jalan Tol Jakarta-Cikampek hanya dibatasi pada jam tertentu. 

Dalam kebijakan tersebut, angkutan truk tidak diperbolehkan melewati Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB.

"Kan diatur itu hanya beberapa jam kok dan tidak nambah biaya juga," kata Budi seusai meninjau Pintu Tol Bekasi Barat, Bekasi, Senin (5/3/2018). 

Menurut Budi, pembatasan angkutan truk ini dikenakan untuk semua jenis angkutan truk termasuk angkutan truk jasa kiriman paket cepat. "Jadi, enggak ada (pengkhususan untuk truk jasa pengiriman cepat)," sebut dia. 

Baca juga: Mulai 12 Maret, Truk Dilarang Masuk Tol Japek pada Jam-jam Ini

Kebijakan pembatasan truk di jalan tol tersebut merupakan salah satu upaya Kementerian Perhubungan mengurangi kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. 

Banyaknya truk yang melintas di jalur itu dianggap sebagai salah satu faktor penyebab kemacetan, sehingga masyarakat tidak nyaman saat perjalanan menggunakan angkutan umum ataupun kendaraan pribadi. 

Selain itu, banyak angkutan truk yang membawa muatan melebihi kapasitas. Sehingga, hal tersebut membuat kondisi jalan tol mudah rusak, yang mengakibatkan terhambatnya laju kendaraan. 

Kebijakan ini akan diterapkan pada tanggal 12 Maret 2017 dan hanya berlaku pada hari kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com