Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Akui Perbankan Pelit Turunkan Suku Bunga Kredit

Kompas.com - 28/03/2018, 15:43 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengakui adanya keengganan perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit. BI sendiri sejak 2016 terus melakukan penurunan bunga deposito dan biaya dana.

Hal itu dikatakan Gubernur BI Agus Martowardojo dalam paparannya di acara peluncuran buku laporan perekonomian, Rabu (28/3/2018).

Menurut Agus, perbankan pelit menurunkan suku bunga sebab mereka ingin menjaga tingkat keuntungan atau net interest margin (NIM).

"Sehingga bank tidak mau banyak menurunkan suku bunga kredit," kata Agus.

Baca juga : Jokowi: Perbankan Jangan Asyik Mengumpulkan DPK...

Padahal, BI selalu meminta bank untuk menyesuaikan suku bunga kredit dengan penurunan bunga deposito. Agar penurunan bunga kredit lebih cepat, BI mendorong bank untuk terus melakukan efisiensi.

Sebagai catatan BI, dari 2016 sampai saat ini tercatat suku bunga deposito sudah mengalami penurunan 205 bps. Sedangkan suku bunga kredit baru turun 140 bps. BI ingin agar penurunan bunga kredit ini bisa lebih dalam.

Terkait penurunan bunga kredit ini, BI akan bekerjasama dengan OJK untuk mendorong efisiensi di industri perbankan.

Baca juga : Pertumbuhan Kredit Tak Capai Target, Jokowi Sindir Bos-bos Perbankan

Hal ini agar bank bisa menyesuaikan tingkat bunga. Secara umum BI mencatat jika permintaan kredit naik maka akan diikuti dengan penurunan suku bunga kredit. (Galvan Yudistira)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul BI: Bank pelit turunkan bunga kredit karena tak mau margin tergerus pada Rabu (28/3/2018)

Kompas TV Selain itu, bank masih bergantung pada pendapatan bunga dalam mencari keuntungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com