Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perseteruan KRL Vs KA Bandara yang Belum Tentu Usai dalam Waktu Dekat

Kompas.com - 06/04/2018, 08:57 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kekesalan komunitas KRL Mania perihal kondisi KRL lintas Duri-Tangerang saat ini seolah telah sampai puncaknya setelah mereka mendatangi kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kamis (5/4/2018).

Kedatangan komunitas tersebut tak lain untuk meminta Kemenhub mengembalikan jeda jarak (headway) KRL lintas Duri-Tangerang menjadi 15 menit seperti sebelumnya.

Saat ini headway KRL Tangerang-Duri menjadi 30 menit sebagai konsekuensi dari bertambahnya frekuensi perjalanan kereta Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami minta headway kembali 15 menit seperti sebelumnya, jangan 30 menit. Kami karyawan pagi-pagi kesusahan karena KRL datangnya lama, banyak yang enggak bisa naik, selalu penuh," kata Wati, salah satu anggota KRL Mania, saat bertemu jajaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian di gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat.

Baca juga: Memahami Riwayat Kereta Bandara dan KRL Tangerang-Duri

Tidak hanya itu, imbas lain yang dirasakan Wati dan penumpang lain KRL adalah semakin lama berdesak-desakan menunggu kereta yang datang di Stasiun Duri.

Akibat kepadatan yang cukup parah, beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan para penumpang di sana menaiki eskalator melawan arah.

Wati pun melanjutkan bahwa penambahan jumlah gerbong dari 8 menjadi 12 tidak efektif. Sebab, tidak efektif. Hal itu sudah dibuktikan dengan masih banyak penumpang yang tak terangkut karena sembari menunggu KRL, penumpang terus berdatangan ke stasiun.

Tak adil

Di sisi lain, Koordinator Komunitas KRL Mania Nurcahyo menilai, penambahan frekuensi kereta bandara yang kemudian mengorbankan jumlah perjalanan KRL lintas Duri-Tangerang adalah satu hal yang tidak adil bagi para penumpang KRL.

"Ini terlalu dipaksakan, penumpangnya juga kan enggak banyak, tetapi malah mengorbankan ribuan penumpang yang setiap hari naik komuter," ucap Nurcahyo kepada Kompas.com, Rabu (4/4/2018).

Akibatnya, banyak penumpang KRL yang memandang negatif keberadaan kereta bandara karena dianggap menyusahkan mereka.

Kepadatan arus penumpang Stasiun DuriMutia Fauzia Kepadatan arus penumpang Stasiun Duri

"Sekarang penumpang kereta KRL ini selalu negatif saja kalau mendengar kereta bandara, bahkan mereka menganggapnya kereta hantu," sambung Nurcahyo.

Selain itu, banyak penumpang kereta KRL lintas Duri-Tangerang yang kembali beralih menggunakan kendaraan pribadi.

"Ya, sekarang banyak yang bilang bahwa mereka sudah enggak naik KRL lagi dan kembali bawa mobil atau motor pribadi karena enggak sanggup melihat keadaan sekarang," kata Nurcahyo.

Tanggung jawab Kemenhub

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com