Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Standard Chartered dan Indonesia Eximbank Kerja Sama Fasilitasi Eksportir Indonesia ke Afrika

Kompas.com - 10/04/2018, 19:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Standard Chartered Bank Indonesia dan Indonesia Eximbank meneken kerja sama fasilitas ekspor untuk eksportir Indonesia yang ingin memperluas usahanya ke Afrika. Dua lembaga ini meneken kerja sama tersebut di ajang Indonesia Africa Forum (IAF) 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) i Bali, Selasa (10/4/2018).

Kerja sama ini memperluas kesempatan bagi pelaku bisnis di Indonesia untuk memperoleh akses dan solusi finansial bagi pengembangan bisnis mereka, termasuk penyediaan jaminan pembayaran dan optimalisasi kebutuhan modal kerja, dengan mengandalkan jaringan kuat dan keahlian Standard Chartered di pasar-pasar Afrika.

Dengan kerja sama ini, para eksportir Indonesia dapat memperoleh Letter of Credit (L/C) Renegotiation/ Rediscounting Services Agreement dari Standard Chartered sehingga mereka dapat berbisnis dengan tenang.

Selain itu, mereka dapat memanfaatkan jaringan kuat yang dimiliki Standard Chartered di 22 negara Afrika untuk mengeksplorasi peluang bisnis baru, sementara Bank akan memitigasi risiko pembatalan pembayaran sekaligus mengelola jaminan pembayaran.

Baca juga : Mendag: Kompetisi Masuk Pasar Afrika Mulai Ketat

Untuk eksportir yang memanfaatkan peluang ini, Standard Chartered akan menerbitkan Letter of Credit dengan segera, dengan nilai hingga 100 juta dollar AS (atau setara dengan Rp 1,4 triliun).

CEO Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro mengatakan, pihaknya berharap kerja sama ini dpat meningkatkan aliran ekspor Indonesia ke Afrika. Untuk itu selain memiliki jaringan di 22 negara Afrika, Standard Chartered juga melayani di 15 negara tambahan.

"Aliran dan pertumbuhan investasi south to south memang sangat pesat. Standard Chartered merupakan bank yang fokus di pasar Asia, Afrika dan Timur Tengah. Banyak peluang bisa digali dari kerja sama ini," kata dia usai penandatanganan kesepakatan.

Sinthya Roesli, CEO Indonesia Eximbank mengatakan, penerbitan Letter of Credit dengan segera, dengan nilai hingga 100 juta dollar AS (atau setara dengan Rp 1,4 triliun) tersebut merupakan nilai sementara. Jumlahnya bisa diperbesar sesuai denga demand yang ada.

"Dengan Standard Chartered Bak kami juga bicara kerja sama untuk mendorong volume ekspor Indonesia ke Afrika. Intinya kami optimistis penandatanganan hari ini aka meunculkan benefit yang baik bagi kedua pihak serta untuk eksportir Indonesia," kata dia.

Baca juga : Komitmen Jakarta Concord Buka Peluang Ekspor RI ke Afrika

Risiko

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, Indonesia memang harus berkompetisi masuk ke pasar Afrika sebab saat ini masyarakat Afrika lebih menginginkan produk yang murah ketimbang produk berkualitas. Untuk produk berkualitas, Indonesia tentu menyasar pasar negara mapan seperti Eropa dan Amerika Serikat.

Masalahnya, lanjut dia, saat ini perdagangan ke negara-negara Afrika masih belum menentu akibat dinamika poltik internal mereka. Sehingga saat pihak Indonesia membuat perjanjian harus melihat dinamika politik apa yang akan mempengaruhi kesepakata kedepannya.

"Di sana ganti rezim ganti regulasi, bahkan sebelum ganti rezim regulasinya sudah ganti," ujar Enggar usai acara pembukaan Indonesia Africa Forum di Nsa Dua Bali, Selasa (10/4/2018).

Walaupun demikian, Afrika tetap dipandang sebagai pasar yang menarik dan Enggar melihat tidak ada masalah keamanan bagi pengusaha Indonesia yang berinvestasi di sana.

Dia juga berpendapat, tidak memberikan insentif khusus bagi pengusaha yang berekspansi ke Afrika sebab produk dari Indonesia sendir sudah sangat menarik seperti Indomie yang punya 14 pabrik di Nigeria. Minyak sawit mentah (CPO) Indonesia juga sangat digemari di Afrika.

Kompas TV Peringatan ke-62 KAA di Bandung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com