Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 4.000 Lembaga Keuangan Siap Beri Data Nasabah ke DJP

Kompas.com - 20/04/2018, 10:45 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatat sudah ada 3.719 lembaga keuangan yang mendaftarkan diri dalam rangka persiapan pertukaran informasi perpajakan internasional, atau Automatic Exchange of Information (AEoI).

Total lembaga keuangan yang terdaftar merupakan hasil self assessment atau mendaftarkan diri atas kehendak mereka sendiri.

"Ada 3.642 lembaga keuangan pelapor dan 77 lembaga keuangan non pelapor," kata Kasubdit Pertukaran Informasi Perpajakan Internasional DJP Leli Listianawati saat Media Gathering DJP 2018 di Hotel Astoria Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (19/4/2018).

Leli menjelaskan, lembaga keuangan pelapor merupakan yang wajib melaporkan data nasabah mereka kepada DJP. Sementara lembaga keuangan non pelapor tidak wajib menyampaikan data tersebut, seperti instansi pemerintah, pemerintah daerah, organisasi internasional, serta bank sentral.

Meski tak wajib menyampaikan data nasabah, DJP membuat pengecualian bagi lembaga keuangan non pelapor yang menerima pembayaran dari kegiatan bersifat komersial. 

DJP akan mengecek kebenaran dari status 77 lembaga keuangan yang dimaksud, untuk memastikan apakah statusnya benar masuk kategori non pelapor atau tidak.

DJP bersama pihak terkait masih menghimpun total populasi lembaga keuangan di Indonesia sebelum pelaksanaan AEoI, September 2018 mendatang. Bila lembaga keuangan tidak mendaftarkan diri, maka DJP yang akan mendaftarkan mereka secara jabatan.

Setelah mendaftar, lembaga keuangan tersebut wajib melaporkan data nasabahnya paling lambat akhir April atau 1 Agustus khusus untuk laporan lembaga jasa keuangan. Dengan mendaftar dan berbagi data nasabah, lembaga keuangan turut serta melaksanakan AEoI yang merupakan komitmen Indonesia dengan negara-negara lain.

Dari perkembangan terakhir, tercatat ada 146 negara yang berkomitmen dalam program AEoI di seluruh dunia. 49 negara di antaranya telah melaksanakan pertukaran informasi untuk kepentingan perpajakan sejak 2017, sementara 53 negara lainnya, termasuk Indonesia, baru akan menjalankan AEoI bulan September.

Setelah AEoI berjalan, harapannya tidak ada lagi Wajib Pajak yang bisa menyembunyikan hartanya. Program ini turut menyasar Wajib Pajak yang biasa menyimpan hartanya di luar negeri agar terhindar dari pemeriksaan petugas pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com