Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI Yakin Kondisi Ekonomi Indonesia Bisa Bikin Rupiah Menguat

Kompas.com - 27/04/2018, 17:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memandang fundamental perekonomian Indonesia dalam kondisi yang baik. Kondisi tersebut pun diyakini mampu menopang penguatan nilai tukar rupiah.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyebut, pelemahan nilai tukar rupiah lebih disebabkan tekanan global. Meskipun demikian, kondisi perekonomian dalam negeri masih mampu menopang nilai tukar rupiah yang diprediksi bakal menguat.

"Sekarang ini kondisi yang ada di dunia sedang ada dinamika, tapi ekonomi di Indonesia sedang baik. Bahkan, BI mengatakan ini momentumnya sedang baik," ungkap Agus di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (27/4/2018).

Menurut Agus, ada tiga hal yang menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia dalam kondisi baik dan diprediksi akan lebih baik lagi. Pertama, pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan lebih baik dari target sebelumnya, dari 3,8 persen di 2017 menjadi 3,9 persen pada 2018 dan 2019.

Baca juga: Soal Rupiah, BI Ajak Tak Fokus pada Level Psikologis tanpa Lihat Persentase Depresiasi

"Kedua, Indonesia dalam pengelolaan ekonomi terlohat dari inflasi yang terjaga selama tiga tahun, bahkan transaksi berjalan ada di 1,7 sampai 1,8 persen," ungkap Agus.

Ketiga, Indonedia sedang mendapatkan kepercayaa dari dunia. Ini terlihat dari lembaga pemeringkat kepada Indonesia sebagian besar sudah memberikan satu notch di atas investment grade yang paling rendah.

Selain itu, laporan kinerja perusahaan pada kuartal I 2018 juga dalam kondisi baik. Khusus untuk perbankan, saat ini rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 23 persen dan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) lebih rendah di bawah 3 persen.

"Kondisi itu agak tertutupi karena ada dinamika global. Kita tidak perlu panik, kita tetap percaya bahwa ekonomi kita mengarah ke arah yang baik. Nilai tukar ada tekanan tapi tidak seperti negara lain. Kita tidak perlu khawatir dengan dinamika nilai tukar karena BI selalu ada untuk menjaga stabilitas," tutur Agus.

Pada pagi hari ini, rupiah dibuka menguat pada level Rp 13.875 per dollar AS, menguat dibandingkan pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya, yakni sebesar Rp 13.891 per dollar AS. Selama hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp 13.875-Rp 13.876 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com