Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setoran Pajak Tumbuh Dua Digit, Kesehatan APBN Membaik

Kompas.com - 14/05/2018, 10:02 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja penerimaan perpajakan hingga April 2018 lumayan memuaskan. Setoran pajak yang tumbuh dobel digit mampu menjaga pertumbuhan pendapatan negara.

Alhasil, kesehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 untuk sementara membaik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, penerimaan perpajakan, baik pajak maupun cukai, mencapai Rp 416,9 triliun hingga akhir April 2018, tumbuh 25,8 persen dibanding periode yang sama 2017.

Untuk penerimaan pajak saja, pertumbuhannya 11,2 persen jika memasukan penerimaan dari Program Amnesti Pajak dan tumbuh hampir 15 persen bila tanpa memasukan penerimaan dari Tax Amnesty.

Baca juga: Ditjen Pajak Tepis Tudingan Sebagai Penyebab Melemahnya Daya Beli Masyarakat Kelas Atas

Kontribusi utama penerimaan pajak adalah dari pajak pertambahan nilai (PPN) yang tumbuh 14,1 persen dan pajak penghasilan (PPh) nonmigas yang meningkat 17,3 persen tanpa memasukan Tax Amnesty.

Ini sejalan dengan pertumbuhan daya beli masyarakat dan peningkatan industri dalam negeri. Hingga triwulan I 2018, konsumsi rumahtangga tumbuh 4,95 persen year on year (yoy). Daya beli masyarakat bakal makin besar selama April karena ada dorongan persiapan bulan puasa.

"Sejauh ini, kami bisa menjaga APBN kita secara kredibel, stabil, dan tetap bisa sustainable serta sehat," kata Sri Mulyani di kantor pusat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak akhir pekan lalu.

Kinerja penerimaan perpajakan itu jadi modal pemerintah menggenjot pertumbuhan. Pemerintah tetap optimal membelanjakan anggaran agar momen pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06 persen pada kuartal I 2018 bisa meningkat di periode selanjutnya.

Meski penggunaan belanja negara terus dioptimalkan, Sri Mulyani menegaskan, defisit anggaran hingga akhir April lalu hanya sebesar Rp 55,1 triliun, lebih rendah dari Maret Rp 85,78 triliun dan lebih rendah dari April 2017 Rp 72,2 triliun.

"Bahkan, keseimbangan primer kita surplus Rp 24,2 triliun, jauh lebih besar dibanding tahun lalu pada periode yang sama sebesar Rp 3,7 triliun," ungkap Sri Mulyani.

Hanya, Direktur Eksekutif CITA Yustinus Prastowo mengingatkan, pemerintah jangan terus mengandalkan pajak. Sebab, penerimaan pajak berpotensi melemah lantaran kondisi perekonomian yang masih tertekan. (Adinda Ade Mustami, Ghina Ghaliya Quddus)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Penerimaan perpajakan tumbuh dua digit di April

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com