Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Ramadan, Harga Komoditas Pangan di Pasar Kramatjati Stabil

Kompas.com - 22/05/2018, 16:13 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga beberapa komoditas pangan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur terpantau masih stabil selama hampir sepekan Ramadan berjalan. Namun, banyak pedagang mengeluhkan jumlah pembeli yang belum mengalami peningkatan.

Untuk harga daging sapi lokal per kilogramnya masih dibanderol dengan harga Rp 120.000. Sedangkan untuk daging sapi impor seharga Rp 100.000 per kilogram.

"Sebelum puasa sampai sekarang memang harganya sudah begitu. Enggak naik, enggak turun juga," kata pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, Andi (28), kepada Kompas.com, Selasa (22/5/2018).

Meski stabil, jumlah pembeli daging sapi yang datang ke tempatnya tak mengalami peningkatan. Rata-rata Andi hanya mendapatkan 20 orang pembeli sejak puasa pertama hingga sekarang.

"Kalau kebanyakan yang beli itu paling daging impor, karena lebih murah. Kalau yang lokal paling satu dua orang," imbuh dia.

Komoditas pangan lainnya yang tidak mengalami perubahan harga adalah daging ayam potong. Di Pasar Kramat Jati, ayam potong per ekornya dijual dengan harga Rp 40.000-Rp 50.000.

"Lumayan stabil ini harganya cuma kayaknya ini juga sudah termasuk mahal buat pembeli," ujar penjual ayam potong bernama Salamah.

Sementara itu untuk harga bawang merah, bawang putih, dan cabai merah masih berada pada level Rp 40.000 sampai Rp 45.000 per kilogram.

Untuk telur ayam di Pasar Kramat Jati dibanderol dengan harga Rp 26.000 per kilogram.

Tidak adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan tersebut tak terlepas dari ucapan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang mengancam bakal mencabut izin para pedagang bila menaikkan harga pada saat Ramadan dan jelang Lebaran.

"Kalau ada yang menaikkan harga yang hubungannnya dengen Kementan khususnya bawang putih dan daging maka akan kami cabut izinnya sehingga tidak bisa lagi berbisnis di sektor pertanian," tegas Amran saat ditemui di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jakarta, Senin (21/5/2018).

Kenaikan harga komoditas pangan seperti beras, telur ayam, daging sapi, daging ayam, bawang merah, dan cabai, serta bawang putih dipastikan Amran tak akan terjadi sebab Kementan telah menambah stok ketersediaan bahan pangan untuk bulan Ramadhan dan jelang Lebaran.

"Stok pangan sekali lagi saya sampaikan ke masyarakat Indonesia bahwa saat ini lebih dari cukup. Kami sudah siapkan stok itu sekitar 20 persen sampai 30 persen dari normal untuk bulan Ramadan," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com