Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Segera Berlakukan Tarif 25 Persen untuk Produk China

Kompas.com - 30/05/2018, 09:39 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Meskipun ketegangan diantara Amerika Serikat dan China sempat mereda, Gedung Putih pada Selasa (30/5/2018) waktu setempat, menyatakan, akan mulai memberlakukan tarif 25 persen terhadap barsng impor China senilai 50 miliar dollar AS bulan depan.

Tarif impor juga diberlakukan untuk produk-produk yang berkaitan dengan program "Made in China 2025". Rilis final dari daftar produk yang dikenakan tarif akan diumumkan pada 15 Juni mendatang.

Sebelumnya, Presiden Trump telah menandatangani memorandum yang menyatakan pemerintah akan melindungi produk teknologi dan properti intelektual dari praktik dagang China yang dianggap tak wajar dan diskriminatif.

Gedung Putih menyatakan, akan memberlakukan larangan investasi sekaligus mengontrol ekspor untuk entitas atau warga negara China terkait terkait dengan kepemilikan pada produk industri teknologi tertentu sebagai salah satu cara untuk melindungi keamanan nasional. Hal ini akan diumumkan pada 30 Juni mendatang, dan mulai diberlakukan setelah itu.

Baca juga: Trump Bantu ZTE, China Jajaki Cabut Tarif Produk AS

Pemberitaan ini muncul tidak lama setelah Trump mengumumkan akan kembali mengizinkan ZTE menjalankan bisnisnya di AS dengan jaminan keamanan tingkat tinggi, pergantian direksi dan manajemen, serta harus menggunakan produk AS dalam rakitan produknya. ZTE juga diwajibkan untuk membayar denda senilai 1,3 miliar dollar AS.

Trump juga mengatakan China telah menyetujui untuk mengimpor produk agrikultur dari Amerika dalam jumlah besar, menambah ketidak jelasan dari proses negosiasi di antar kedua negara dengan kemampuan ekonomi terbesar di dunia ini.

Sehari setelah pengumuman itu, Trump mengatakan proses negosiasi dengan China berjalan dengan baik namun muncul kemungkinan kedua negara akan menggunakan "struktur yang berbeda".

Amerika dan China saat ini sedang dalam proses mengantisipasi adanya perang dagang, selepas Trump mengancam akan memberlakukan tarif untuk barang dagang China senilai 150 miliar dollar AS. Adapun China membalas ancaman tersebut dengan memberikan ancaman serupa untuk armada pesawat, otomotif, dan kedelai dari Amerika.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com