Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fintech Syariah Ini Hadirkan Fitur Transfer Emas untuk THR

Kompas.com - 04/06/2018, 12:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan layanan keuangan berbasis teknologi (fintech) jual beli emas dengan prinsip syariah Tamasia menghadirkan fitur Transfer Emas. Fitur ini dapat digunakan sebagai sarana pemberian tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri.

Muhammad Assad, CEO dan Co-founder Tamasia mengungkapkan, menjelang Idul Fitri, fitur Transfer Emas ini bisa digunakan para pelanggan untuk mengirimkan THR kepada sanak saudara, keluarga, rekan kerja, serta sahabat.

“Salah satu tujuan kami adalah mengedukasi masyarakat bahwa harga emas tidak pernah turun. Kami menyebutnya sebagai THR zaman now, karena dengan emas nilainya akan terus meningkat,” kata Assad dalam pernyataannya, Senin (4/6/2018).

Assad menuturkan, Tamasia juga menghadirkan fitur Emas Gratis yang bisa didapatkan oleh seluruh pelanggan Tamasia dengan memberikan kode referral kepada kawannya yang ingin mengunduh aplikasi Tamasia.

Baca juga: Menjawab Ketua MPR tentang THR dan Gaji Ke-13

Setelah diunduh, maka orang yang memberikan kode referral tersebut akan mendapatkan emas gratis yang langsung dimasukkan ke dalam aplikasi.

Dalam setahun, aplikasi Tamasia telah memiliki lebih dari 50.000 pelanggan. Tamasia juga telah mempunyai 10.000 reseller di seluruh Indonesia.

Keunggulan dan nilai tambah membeli emas di Tamasia, sebut Assad, adalah murah, mudah dan syariah. Tamasia memiliki 2 metode pembelian emas, yaitu ‘Beli Suka-Suka’ dan ‘Beli Berkala’.

Beli suka-suka berkonsep seperti menabung, pelanggan bisa membeli emas dari harga Rp 10.000. Adapun Beli Berkala berkonsep cicilan yang dimulai dari seribu rupiah per hari, dengan masa angsuran mulai dari 1 sampai 24 bulan.

"Kami juga membuka lapangan pekerjaan dengan menyediakan sistem reseller bagi mereka yang ingin menjadi mitra Tamasia dalam jual-beli emas. Reseller akan mendapatkan bagi hasil yang menguntungkan," tutur Assad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com