Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Baru Trump untuk Produk China Senilai 200 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 19/06/2018, 12:36 WIB
Mutia Fauzia,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan berlakukan tarif sebesar 10 persen untuk produk China senilai 200 miliar dollar AS.

Pernyataan Trump ini semakin meningkatkan risiko perang dagang antara As dengan Beijing.

Dalam pernyataannya, Trump mengatakan pihaknya telah meminta US Trade Representative Robert Lighthizer untuk mengidentifikasi produk-produk apa sajakah yang akan dikenakan tarif.

Menurutnya, keputusan ini diambil sebagai balasan atas keputusan China untuk meningkatkan tarif atas 50 miliar dollar AS produk Amerika.

(Baca: China Balas Ancam Berlakukan Tarif Produk Energi dari Amerika Serikat)

"Setelah proses hukum terselesaikan, seluruh kebijakan tarif ini akan berdampak kepada China jika mereka menolak untuk merubah pola-pola perdagangannya, dan juga jika mereka kukuh untuk tetap memberlakukan kebijakan tarif yang telah mereka umumkan sebelumnya," ujar Trump dikutip melalui Reuters.

Lighthizer mengatakan dalam pernyataannya, pihaknya sedah mempersiapkan rencana tarif dan mereka juga akan melakukan proses yang sama dengan kebijakan tarif sebelumnya, yaitu melalui proses pengumpulan pendapat publik, dengar pendapat publik, dan beberapa revisi.

Namun, dirinya tidak mengatakan kapan daftar target produk China yang akan dikenai tarif dikeluarkan.

Siap serang

Amerika dan China nampaknya kian kukuh untuk saling berhadapan satu sama lain dalam sebuah perang dagang setelah keduanya gagal menjalankan negosiasi untuk menyelesaikan keluhan AS mengenai kebijakan industri China, dan minimnya akses untuk memasuki pasar China, serta defisit perdagangan antara AS dengan China yang mencapai 375 miliar dollar AS.

Pada Jumat (15/6/2018) lalu, Trump telah memberlakukan tarif impor sebesar 25 persen untuk 50 miliar dollar AS produk China, yang mendorong China membalas dengan perlakuan serupa.

"China nampaknya tidak memiliki niatan untuk merubah praktik industrinya yang tidak adil terkait proses akuisisi properti intelektual dan teknologi Amerika. Aluh-alih mengubah praktik-praktik tersebut, China justru mengancam perusahaan-perusahaan, pekerja, dan petani Amerika Serikat yang tidak bersalah," ujar dia.

Trump menambahkan, jika China memutuskan untuk kembali meningkatkan tarif impor untuk merespon kebijakan terbaru AS ini, pihaknya akan kembali memberikan tarif tambahan untuk 200 miliar dollar AS produk China lainnya.

(Baca: IMF: Mendung yang Menggelayuti Ekonomi Dunia Semakin Gelap)

Juru bicara US Trade Representative mengatakan, daftar baru produk China senilai 200 miliar dollar AS yang ditargetkan akan dikenai tarif impor sebesar 10 persen ini akan menggantikan daftar produk senilai 100 miliar dollar AS yang sebelumnya oleh Trump diminta untuk dipersiapkan pada awal April lalu untuk merespon kebijakan tarif China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com