Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan BI Menahan Suku Bunga Acuan

Kompas.com - 19/07/2018, 17:26 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 5,25 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI melihat belum ada intervensi ekonomi global yang krusial untuk menaikkan suku bunga. Apalagi, dalam semester pertama 2018, BI telah menaikkan tiga kali suku buka menjadi 100 basis points.

"Kenaikan yang selama ini kita lakukan sudah 100 bps, kami pandang suku bunga kebijakan kita sudah cukup kompetitif dalam memberikan ruangan bagi masuknya aliran modal asing," ujar Perry dalam konferensi pers di kompleks BI, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Perry mengatakan, posisi kebijakan BI yakni menjaga stabilitas ekonomi, khususnya nilai tukar rupiah. BI melihat tingkat inflasi hingga Juni 2018 masih aman meski naik menjadi 0,59 mtm.

Baca juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 5,25 Persen

Selain itu, neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2018 mencatat surplus, didukung surplus neraca perdagangan nonmigas dan penurunan defisit neraca perdagangan migas. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2018 diperkirakan tetap baik didukung oleh permintaan domestik yang tetap kuat.

Perry mengatakan, ke depannya BI akan terus memantau perkembangan kondisi ekonomi global dan melakukan evaluasi secara berkala.

"Meski kami hitung ada dua kenaikan fed fund rate, akan kita pantau dari bulan ke bulan aspek yang akan mempengaruhi kenaikan fed fund rate," kata Perry.

BI juga akan memantau yield obligasi pemerintah AS yang hingga akhir tahun ini diperkirakan naik 3,4 persen. Perry mengatakan, BI akan melihat berbagai risiko ketidakpastian pasar keuangam global yang dalam beberapa waktu terakhir diwarnai ketegangan perdagangan AS dengan China dan mitra dagangnya.

"Ini kamimpantau untuk menentapkan respons ke depannya. Apakah bulan depan suku bunga akan tetap atau naik, kita pantau perkembangannya," kata Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com