Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mainan Anak Asal China Banjiri Pasar Lokal

Kompas.com - 24/07/2018, 13:14 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber KONTAN

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk asal China masih merajai pasar mainan anak-anak di Tanah Air. Selama ini, impor mainan di Indonesia mencapai 65 persen dari total mainan yang beredar, sementara produksi lokal sebesar 35 persen.

Mengutip Kontan.co.id, Selasa (24/7/2018), Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia (APMI), Johan S. Tandanu, mengemukakan salah satu kendala produksi mainan di Indonesia adalah dari sisi bahan baku.

Ada beberapa komponen bahan baku mainan yang belum bisa dibuat di Indonesia, seperti baut dan komponen kecil lainnya. Hal tersebut turut mempengaruhi produksi mainan di dalam negeri.

Selain bahan baku, Johan menyebutkan ada beberapa pabrik mainan yang memang bertujuan ekspor. Hal itu lantaran ketatnya persaingan di pasar lokal.

“Pabrik perlu agen distributor untuk memasarkan produk, tetapi sebagian pabrik tidak bisa handle lokal karena kompetisi dan tidak ada budget untuk promosi brand sehingga mereka mengekspor produknya,” ujar Johan di Jakarta, Senin (23/7/2018).

Saat ini, pasar mainan di Tanah Air dikuasai oleh produk asal China. Sebagai gambaran, menurut Johan, sisa ekspor China bisa menyaingi produksi satu pabrik di Indonesia. "Untuk satu kontainer impor, mereka bisa memasukan 10 – 20 varian. Sedangkan kami, satu kontainer hanya satu varian,” ujar dia.

Meski demikian, untuk produk mainan bermerek, ada beberapa pemain lokal yang justru memasarkan produknya ke pasar ekspor. Johan mencontohkan, salah satu anggota APMI, yakni PT Lung Cheong Brothers, menjual seluruh produksinya ke pasar ekspor.

Johan menyebutkan, selain ketatnya persaingan di pasar dalam negeri, masalah industri mainan domestik yang tak pernah tuntas adalah maraknya barang-barang ilegal yang beredar di pasar gelap alias black market.

Asosiasi menilai aturan main terkait impor sudah memadai. Hanya saja, menurut Johan, pemerintah perlu meningkatkan pengawasan, terutama di pelabuhan tempat keluar masuk barang. Hal ini untuk mengantisipasi produk black market.

Soal permintaan, selama dua-tiga minggu terakhir penjualan meningkat. “Penjualan pasca lebaran naik signifikan mencapai 30%,” kata Johan. (Sugeng Adji Soenarso)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Mainan asal China membanjiri pasar lokal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com