Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini adalah Kunjungan Pemerintah Pusat Pertama sejak Tahun 1990-an..."

Kompas.com - 13/08/2018, 12:38 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

YAHUKIMO, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi di Distrik Puldama, Kabupaten Yakuhimo, Sabtu (11/8/2018). Jumlah lampu yang dibagikan sebanyak 1085 paket, dan akan disebarkan ke 8 kampung yang terdapat di distrik Puldama.

Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Dadan Kusdiana menyebutkan, lampu tersebut dibagikan ke seluruh rumah yang di dalamnya didiami oleh setidaknya satu keluarga. 

"Kita ada 1.085 paket lampu, nanti seluruh rumah akan dapat. Syaratnya di situ ada keluarga satu. Per keluarga dapat satu paket," ujar Dadan ketika memberikan sambutan di distrik Puldama.

Lebih lanjut Dadan menjelaskan, dengan masuknya LTSHE di daerah-daerah terpencil, target ke depannya dapat menggerakkan perekonomian masyarakat. Sebab, hingga saat ini di wilayah Puldama sendiri roda perekonomian belum bergerak. Masyarakat masih mengandalkan hasil kebun untuk makam sehari-hari.

Baca juga: Kementerian ESDM Bagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi di Pedalaman Papua

"Harapannya sih kalau sudah masuk minimal mereka punya kehidupan malam. kalau anak-anak bisa belajar, nanti kalau sudah agak terbuka ada tata niaga, ada pedagang, mereka bisa bawa barang malam-malam pakai lampu. Walau memang belum terlihat di sini," ujarnya.

Dia meminta kepada warga untuk memeriksa setiap lampu yang terdapat di dalam satu paket.

"Pastikan lampu menyala, kalau tidak menyala jangan diterima. Kalau padam dalam 3 bulan ke depan lapor nanti ke kepala desa, kemudian nanti dr kepala desa akan dibawa ke kabupaten. Ada kantornya di Jayapura," jelas dia.

Dalam setiap satu paket lampu terdapat 4 lampu LTSHE, satu panel surya, dan satu remote.

Warga pun akan terlebih dahulu mendapatkan penjelasan berupa sosialisasi cara penggunaan LTSHE. Sedangkan keterbatasan bahasa disiasati dengan melibatkan masyarakat sekitar dalam sosialisasi.

Kunjungan pertama

Kepala Distrik Puldama Peniat Mirin pun mengungkapkan, keberadaan lampu di rumah-rumah warga (honai) diharapkan mampu mengangkat taraf hidup masyarakat, baik dari sisi kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Dia mengatakan, kunjungan Kementerian ESDM kali ini adalah kunjungan pemerintah pusat untuk pertama kalinya sejak tahun 1990an.

"Ini adalah kunjungan pemerintah pusat pertama sejak tahun 1990an, kalau bantuan dari gereja kami memang ada. Tapi kalau dari pemerintah, kami tertinggal betul," ujarnya.

Lebih lanjut,  dia menjelaskan, masyarakat setempat menggunakan perapian di dalam rumah sebagai penghangat sekaligus tempat untuk memasak. Kondisi honai yang minim ventilasi membuat banyak di antara masyarakat Puldama yang terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Peniat berharap, pemerintah dapat kembali terjun langsung untuk membantu membangun rumah sosial, jembatan yang menghubungkan antar warga, serta menerjunkan tenaga medis di wilayah mereka.

Keberadaan rumah sosial penting bagi mereka, sebab, kegiatan memasak yang selama ini dilakukan di dalam rumah bisa dilaksanakan di rumah sosial.

"Rumah sosial itu penting bagi kami, supaya masyarakat tidak tidur dengan asap di honai," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com