Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja di Industri Ini Diprediksi Paling Tinggi Naik Gaji pada 2019

Kompas.com - 06/12/2018, 18:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan konsultan berbasis teknologi Mercer Indonesia merilis hasil survei soal prediksi soal kenaikan rata-rata gaji pegawai di masing-masing industri pada 2019.

Sebagian besar industri diperkirakan akan mengalami kenaikan gaji pada 2019. Responden Mercer Indonesia tahun ini sebanyak 545 perusahaan dalam 8 industri di Indonesia yang berpartisipasi.

Career Business Leader Mercer Indonesia Astrid Suryapranata mengatakan, dengan melihat laju inflasi dan pertumbuhan PDB yang positif di Indonesia, gaji karyawan di 8 industri tersebut mengalami peningkatan yang baik.

"Studi mengungkapkan bahwa prediksi kenaikan gaji secara keseluruhan pada 2019 sebesar 8 persen," ujar Astrid di kantor Mercer Indonesia, Jakarta, Kamis (6/12/2018).

Baca juga: Tahun Depan Gaji Pekerja IT Bisa Naik 50 Persen, Bagaimana Sektor Lain?

Kenaikan terbesar ditunjukkan di sektor ilmu hayati sebesar 8,8 persen. Disusul dengan mining services sebesar 8,3 persen, bahan kimia sebesar 8,2 persen, barang konsumsi sebesar 8 persen, pertambangan sebesar 7,7 persen, high tech sebesar 7,6 persen, layanan finansial sebesar 7,4 persen, dan otomotif sebesar 7,1 persen.

Astrid mengatakan, kenaikan gaji tersebut mencerminkan kepercayaan perusahaan yang beroperasi di Indonesia menghadapi 2019.

Sementara di 2018, rata-rata kenaikan gaji karyawan di semua industri sebesar 7,6 persen. Kenaikan tertinggi di industri pertambangan sebesar 8,4 persen dan ilmu hayati sebesar 8,2 persen.

Disusul dengan bahan kimia sebesar 8 persen, barang konsumsi sebesar 7, 8 persen, layanan finansial sebesar 7,1 persen, high tech sebesar 7 persen, dan otomotif sebesar 6,6, persen.

Baca juga: Gaji Pas-pasan? Coba Buka Usaha Sampingan Ini

Meski begitu, Astrid menekankan, bukan berarti kenaikan gaji di industri yang disurvei bisa dipukul rata.

"Perusahaan harus memanage dari sisi cost management sehingga budgetnya akan disesuaikan. Jumlahnya berbeda tergantung setiap kemampuan perusahaan masing-masing," kata Astrid.

Astrid mengatakan, 80 persen perusahaan bergantung pada kinerja perusahaan sebagai faktor penentu kenaikan gaji. Meksi begitu, 96 persen perusahaan menilai kinerja karyawan tetap akan jadi faktor penentu kenaikan gaji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com