Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Ekspor, Ini Langkah yang Dipersiapkan Mendag

Kompas.com - 21/12/2018, 05:08 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya tengah membahas sejumlah langkah untuk meningkatkan ekspor.

Sebab, selama ini Indonesia masih dikenakan bea masuk yang lebih tinggi dibandingkan negara lain untuk aktivitas ekspor.

"Kita dikenakan bea masuk yang cukup tinggi. Karena memang sekian lama belum ada perjanjian," kata Enggartiasto di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (20/12/2018).

Baca juga: JK: Genjot Ekspor, Indonesia Jajaki Perdagangan dengan Sejumlah Negara

Enggartiasto menuturkan, perjanjian bersama sejumlah negara tengah dijalin dan sesegera mungkin diselesaikan. Hal ini membutuhkan waktu dan diharapkan segera rampung tahun depan.

"Kita akan melakukan speed up. Berbagai perjanjian lain yang sedang on the pipeline," katanya.

Enggartiasto menjelaskan, terkait masalah internal, Kemendag bersama lembaga dan kementerian terkait akan membahasnya secara bersama di kantor Wakil Presiden. Mereka akan menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini belum selesai.

"Kita jangan ego sektoral, tetapi untuk kepentingan secara keseluruhan," imbuhnya.

Baca juga: Mendag: Perjanjian CEPA dengan Australia Tak akan Diteken Tahun Ini

Selain perjanjian kerja sama, Kemendag juga telah membahas beberapa sektor komoditas yang perlu penanganan khusus. Terkait ini, Kementerian Perindustrian akan mengambil langkah dan kebijakan yang tepat.

"Wilayah saya tadi, perjanjian perdagangannya segera diselesaikan," imbuhnya.

Enggartiasto tidak menyebutkan secara rinci langakah-langkah apa saja yang akan diambil dalam meningkatkan eskpor. Namun ia memastikan, pemerintah melalui Kemendag kini tengah berupaya memperbaikinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com