Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2018, Penjualan Airbus Helicopters Naik Signifikan

Kompas.com - 25/01/2019, 06:44 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Airbus Helicopters mencatat pesanan bruto untuk 413 helikopter atau angka bersih sekitar 381 unit sepanjang 2018. Sebanyak 356 unit di antaranya sudah diserahkan ke pemesan.

Angkanya meningkat signifikan dari pesanan bruto di tahun 2017, yaitu 350 unit. Prestasi ini membuat posisi Airbus Helicopters sebagai produsen helikopter terdepan di ranah sipil dan layanan publik.

CEO Airbus Helicopters Bruno Even mengatakan, di pasar militer, Airbus Helicopters telah menempati posisi yang lebih kuat karena kesuksesan penjualan produk secara internasional. Perusahan mencatat 148 pesanan untuk keluarga helikopter ringan bermesin ganda H135/H145 dan 15 pesanan untuk helikopter generasi masa depan, H160. Pada akhir 2018, Airbus Helicopters mencatat backlog hingga 717 helikopter. 

Baca juga: Airbus Angkat Bicara soal 8 Helikopter Pesanan TNI AU

“Kinerja penjualan kami di 2018 menunjukkan ketahanan yang telah kami kembangkan sebagai perusahaan dalam menghadapi pasar yang menantang,” ujar Even dalam keterangan tertulis, Kamis (24/1/2019).

Even mengatakan, meski pasar sipil dan layanan publik tetap pada level yang rendah di seluruh dunia, mereka dapat mempertahankan keunggulan secara global karena jajaran produk modern serta kemitraan dengan berbagai pihak di seluruh dunia. 

Sementara itu, Airbus helicopters juga meningkatkan pangsa pasar di segmen militer dengan memenangkan kontrak besar untuk instansi militer besar di seluruh dunia.

"Tren yang positif ini memberikan Airbus Helicopters modal untuk bersiap menghadapi masa depan dan transformasi perusahaan. Tentunya dengan inovasi dan loyalitas pelanggan sebagai nilai inti," kata Even.

Baca juga: Brexit, Airbus Ancam Pindahkan Pabrik Sayap Pesawat dari Inggris

Tahun lalu, Airbus Helicopters telah menyerahkan helikopter H135 pertama dari 100 unit yang dipesan untuk pasar China. Penyerahan tersebut dilakukan di Qingdao, di mana sebuah fasilitas perakitan akhir Airbus Helicopters akan memenuhi permintaan helikopter sipil dan layanan publik yang terus bertambah di sana.

Sementara itu, Layanan Penerbangan Pemerintah Hong Kong (Hong Kong Government Flying Service) telah menerima helikopter H175 pertamanya yang dikonfigurasi untuk pelayanan publik. 

Keluarga helikopter Super Puma juga mendulang sukses di tahun 2018 dengan mendemonstrasikan kemampuannya di berbagai medan tempur di dunia. Sebagai tambahan, pasar sipil dan layanan publik juga melirik helikopter H225 yang dialihfungsikan dari operasi minyak dan gas.

Baca juga: Airbus Akui Sulit Kejar Target Pengiriman Pesawat

 

Sementara itu, helikopter NH90 juga sukses mendapatkan pesanan dari Qatar untuk 28 unit dan dipilih kembali oleh Spanyol untuk pesanan tambahan sebanyak 23 unit. 

Selain itu, Airbus Helicopters berhasil melaksanakan pengujian daya serta pengujian di darat untuk unit contoh teknologi lepas landas dan pendaratan vertikal CityAirbus menuju penerbangan perdana teknologi di awal 2019.

Helikopter H160 dengan konfigurasi serial juga telah memasuki masa uji terbang di tahun 2018 dan pada akhir tahun unit contoh sistem nirawak VSR700 juga telah berhasil melaksanakan penerbangan nirawak pertamanya di akhir 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com