Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Pekerja JICT Mogok, Bongkar Muat Dialihkan ke 4 Terminal

Kompas.com - 06/08/2017, 15:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta lntematlonal Container Terminal (JICT) memastikan kegiatan bongkar muat dan arus barang tak terganggu selama pekerja JICT melakukan aksi mogok sejak Kamis (3/8/2017) lalu.

Wakil Direktur Utama PT JICT Riza Erivan menjelaskan, kegiatan bongkar muat dialihkan ke empat terminal lainnya.

Perusahaan memindahkan layanan sekitar 20 kapal per minggu yang seharusnya bongkar muat di JICT, ke terminal tetangga.

"Seperti ke New Priok Container Terminal One (NPCT1), Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Terminal Mustika Alam Lestari (MAL), dan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja," kata Riza, kepada wartawan, dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Minggu (6/8/2017).

Selama ini, PT JlCT menangani sekltar 42 persen dari total bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok. Melalui pengalihan kegiatan bongkar muat, pihak manajemen berharap workload yang ada di terminal-terminal sekitar JICT akan semakin berkurang.

"Sehingga akan lebih melancarkan kegiatan arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok," kata Riza. (Baca: JICT Klaim Sudah Bayarkan Bonus Rp 47 Miliar kepada Para Pegawai)

Riza mengatakan, direksi PT JICT didukung oleh para pemegang kepentingan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok.

Seperti PT Pelindo II, Kementerian Perhubungan otoritas pelabuhan, Bea Cukai, Polsek Tanjung Priok, Hutchinson Port, dan lain-lain.

"Kami mohon maaf dan sekaligus berterima kasih kepada pelanggan kami, baik dari sisi laut pelayaran dengan asosiasi maupun pelanggan di sisi darat eksportir importir bersama asosiasinya atas ketidaknyamanan mogok kerja ini," kata Riza.

Sebelumya, aktivitas PT JICT lumpuh total akibat aksi mogok yang dilakukan pekerjanya sejak Kamis (3/8/2017) pukul 07.00 WIB. (Baca: Lebih dari 650 Pegawai JICT Mogok Kerja)

Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja JICT M Firmansyah mengatakan, aksi mogok kerja itu dilakukan oleh 95 persen karyawan JICT.

Aksi mogok kerja itu merespon perpanjangan kontrak JICT yang dianggap melanggar peraturan. Selain itu, serikat pekerja juga menuntut pembayaran bonus karyawan sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

Direktur Keuangan PT JICT Budi Cahyono mengatakan pihaknya telah membayarkan bonus tahun 2016 kepada karyawan sebesar Rp 47 miliar pada bulan Mei 2017.

PT JICT bersama Sudinakertrans Jakarta Utara tengah melakukan negosiasi terkait tuntutan insentif di luar bonus oleh para pekerja. (Baca: Menhub: Serikat Pekerja JICT Jangan Terlalu Menuntut)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap PerkuatPertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap PerkuatPertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com