Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bukan Negara Muslim Terbesar, Makaroni Ngehe, dan OTT di Kemenhub, 5 Berita Terpopuler

Kompas.com - 25/08/2017, 06:28 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari sekitar 260 juta penduduk Indonesia, mayoritas memang memeluk agama Islam atau muslim. Dengan jumlah populasi demikian, saat ini Indonesia masih menyandang status sebagai negara muslim terbesar di dunia serta negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Dengan status demikian, banyak hal strategis yang seharusnya bisa menjadi peluang pertumbuhan Indonesia. Misalnya saja, Indonesia membidik jadi pusat fashion muslim dunia.

Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, ekspor produk fashion Indonesia meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2011-2015 ekspor produk busana muslim menunjukkan kenaikan sebesar 8,15 persen, dengan nilai ekspor mencapai 4,57 miliar dollar AS.

Hingga Mei 2016, nilai ekspor fashion mencapai 1,7 miliar dollar AS, dengan negara tujuan ekspor terutama ke AS, Jepang, Jerman, Korsel, Inggris, Australia, Kanada, Uni Emirat Arab (UEA), Belgia dan China.

Namun, bagaimana jika Indonesia diprediksi tidak lagi menjadi negara muslim terbesar dunia? Artikel mengenai prediksi yang disampaikan oleh Kepala Bappenas Bambang brodjonegoro ini menyita perhatian pembaca kanal ekonomi Kompas.com.

Artikel mengenai jatuh-bangun mantan office boy Ali MUharam yang kini sukses meraup miliaran rupiah per bulan dari usaha Makaroni Ngehe juga banyak dibaca, selain juga terkait operasi tangkap tangan (OTT) penangkapan pejabat Kementerian Perhubungan pada Rabu (23/8/2017) malam.

Berikut 5 berita populer kanal ekonomi Kompas.com pada Kamis (24/8/2017) yang bisa Anda Baca kembali hari ini.

1. Indonesia Diprediksi Tak Lagi Jadi Negara Berpenduduk Muslim Terbesar

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ( Bappenas) menyebut Indonesia tak akan lagi menjadi negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Hal itu disebabkan karena pertumbuhan penduduk di Indonesia menurun.

Tahun ini, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 260 juta jiwa. Pada 100 tahun kemerdekaan atau tahun 2045, penduduk Indonesia diprediksi berjumlah 320 juta jiwa.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat 4 dunia dengan jumlah penduduk terbesar, sesudah China, India, dan Amerika Serikat.

Baca selengkapnya di sini: Indonesia Diprediksi Tak Lagi Jadi Negara Berpenduduk Muslim Terbesar di Dunia

Ali Muharam, pendiri camilan unik Makaroni Ngehe di Meruya, Jakarta. KOMPAS.com/PRAMDIA ARHANDO JULIANTO Ali Muharam, pendiri camilan unik Makaroni Ngehe di Meruya, Jakarta.
2. Ali Muharam, Sosok di Balik Camilan Populer "Makaroni Ngehe"

Ali bercerita, sebelum memulai bisnis makaroni, dirinya banyak mengalami pasang surut menjalani kehidupan. Berbagai hambatan dan tantangan pernah dia rasakan demi mencari pundi-pundi rupiah.

Bermodalkan Rp 20 juta hasil utang, dirinya pun mencari tempat peruntungan untuk memulai usaha Makaroni Ngehe di Jakarta, dan mendapatkan lokasi di Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang dia kontrak secara bulanan.

Baca selengkapnya di sini: Inilah Ali Muharam, Sosok di Balik Camilan Populer "Makaroni Ngehe" dan Dari Makaroni Ngehe, Ali Muharam Raup Omzet Rp 3 Miliar Per Bulan

Juga di sini: Kisah Ali Muharam Bangun Bisnis Makaroni Ngehe hingga Hasilkan Rp 3 Miliar Per Bulan

Serta di sini: Ali Muharam, Bos Makaroni Ngehe, Berbagi Tips untuk Membuka Bisnis

3. Kemenhub Benarkan Salah Satu Pejabat Terjaring OTT KPK

Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) membenarkan adanya salah satu terjabat yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) pada Rabu (23/8/2017) malam.

"Menurut informasi yang beredar di media itu (OTT pejabat Kemenhub oleh KPK) benar," ujar Plt Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Hengki Angkasawan kepada Kompas.com, Kamis (24/8/2017).

Baca selengkapnya di sini: Kemenhub Benarkan Salah Satu Pejabat Terjaring OTT KPK serta di sini:  Kemenhub Beri Pendampingan Hukum ke Pejabat yang Terjaring OTT KPK

4. Data Dijual, Nasabah Harus Berbuat Apa?

Praktik jual beli data nasabah bank sudah terjadi lama dan lepas dari pengawasan otoritas.

Efeknya, nasabah bank dirugikan dengan terbukanya data pribadi mereka dan menjadikan nasabah sebagai pasar empuk aneka tawaran mulai kartu kredit, asuransi melalui pesan pendek, email hingga telepon langsung.

Baca di sini: Data Dijual, Nasabah Harus Berbuat Apa? 

serta di sini: Mengapa Data Nasabah Bisa Bocor? 

juga di sini: Polisi Tangkap Penjual Data Nasabah Bank

5. Alasan Pemerintah Tetapkan Skema Baru Pensiunan

Kementerian Keuangan tengah mengkaji skema baru pensiunan pegawai negeri sipil ( PNS).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, implementasi skema baru pensiun akan dilaksanakan tahun 2018.

Pensiunan PNS mendapat 75 persen dari gaji pokok dinilai sangat kecil.

Baca beritanya di sini: Alasan Pemerintah Tetapkan Skema Baru Pensiunan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com