Praktik dan teori Hatta
Hasto pun menggunakan analogi dari dunia kedokteran sebagai landasan langkah memulai praktik nyata ekonomi kerakyatan sekaligus pengentasan kemiskinan melalui prinsip gotong royong.
“Sel-sel sakit bisa disembuhkan oleh sel sehat di sekitarnya. Orang miskin kalau gotong royong bisa selesaikan masalah kemiskinannya. Sunnatullah,” ujar dokter spesialis ini.
Praktik yang berjalan di Kulon Progo ini secara teoretik sudah gamblang diungkap Mohammad Hatta. Tulisan-tulisannya saat menjalani pembuangan di Digul dan Neira pada 1935-1941 antara lain dihimpun menjadi buku “Beberapa Fasal Ekonomi” yang cetak pertama pada 1942.
Bertebaran dalam buku itu, Hatta menegaskan produksi merupakan tuntutan penting bagi tegaknya kemandirian ekonomi bangsa sebagai bagian dari politik mencapai kemakmuran rakyat. Industrialisasi menjadi kebutuhan yang niscaya, karenanya.
Menurut Hatta, syarat industri ada empat. Yaitu, pekerja, modal, pengorganisasian, dan bahan baku. Keempatnya inilah yang perlu dikelola sebagai usaha bersama untuk menghadirkan kesejahteraan bagi semua yang terlibat di dalamnya.
Nah, Kulon Progo sudah memulai dan menunjukkan bukti bahwa ekonomi kerakyatan bisa menghasilkan dan menyejahterakan. Mau ikuti jejak Kulon Progo?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.