JAKARTA, KOMPAS.com - Transaksi di gardu tol nantinya akan dilakukan secara non-tunai per 31 Oktober 2017. Artinya, pengguna tol harus menggunakan kartu elektronik untuk transaksi di gardu tol.
Caranya dengan menempelkan kartu di bagian dari gardu yang telah ditetapkan. Namun masalahnya, banyak orang kesulitan menempel kartu elektronik di gardu tol.
Alasannya, karena jarak antara mobil dengan gardu yang terlalu jauh, sehingga tidak terjangkau.
Untuk mengatasi masalah itu, bahkan tercipta inovasi alat bantu "Tongtol" atau Tongkat untuk kartu e-tol, agar mudah bertransaksi.
(Baca: Transaksi Tol Semua Non-Tunai, Bagaimana Nasib Petugas Gardu?)
Hal tersebut dialami oleh salah satu pengguna jalan tol, Budi Junianto (37). Pria yang sehari-hari melewati tol dalam kota ini mengeluhkan posisi gardu tol yang susah dijangkau dengan tangan.
"Menurut saya, posisinya agak susah dijangkau. Kalau posisinya seperti sekarang, risikonya kartu bisa jatuh," ujar Budi di Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Salah satu pengelola tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) ikut menanggapi keluhan yang dialami pengguna tol saat bertransaksi dengan menggunakan kartu elektronik.
Menurut Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur, posisi gardu tol non-tunai telah diatur berdasarkan percobaan di lapangan. Dalam masa percobaan, posisi yang sekarang sudah sesuai.
(Baca: Jangan Lupa, Mulai 31 Oktober Bayar Tol Pakai Uang Elektronik)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.