Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Tunda Pengiriman Pesawat hingga 2019

Kompas.com - 22/09/2017, 12:30 WIB
Kompas TV Garuda Indonesia Menderita Kerugian
|
EditorAprillia Ika

Ke depan, imbuh Pahala, Garuda Indonesia menargetkan tingkat utilisasi pesawat bisa mencapai 11 jam.

"Kami justru fokusnya meningkatkan utilisasi pesawat. Ke depan kami juga akan meningkatkan available seat kilometers yang kami miliki, bukan dengan menambah jumlah pesawat, tapi meningkatkan utilisasi pesawat," jelas Pahala.

Merugi

Seperti diberitakan sebelumnya, pada semester I-2017, Garuda Indonesia mencatat kerugian bersih sebesar 282 juta dollar AS atau Rp 3,7 triliun. Jumlah kerugian itu naik dibandingkan data periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 826,6 miliar.

Akibat kerugian itu, Garuda Indonesia dipastikan tidak akan menyetor dividen kepada negara pada 2018.

Sejumlah Anggota Komisi VI DPR menyoroti tajam kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Garuda Indonesia. Sebab maskapai plat merah itu terus mengalami kerugian hingga semester I-2017.

Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mewakili Menteri BUMN dalam rapat kerja dengan Komisi VI berjanji akan menindaklanjuti sorotan Komisi VI itu dengan memeriksa kerugian yang dialami oleh Garuda Indonesia.

"Kalau keputusan investasi salah akan timbul kesalahan serius," ujar Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi VI di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Rini M Soemarno mengakui kerugian yang diderita maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Oleh karena itu, pihaknya bersama manajemen Garuda Indonesia tengah melakukan serangkaian analisa.

"Memang proses ada kerugian, karena itu kita sedang menstrukturisasi rute-rute," kata Rini di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/8/2017).

Rini menuturkan, langkah-langkah perbaikan terus dilakukan. Selain itu, Kementerian BUMN beserta Garuda Indonesia juga melakukan efisiensi dalam operasional maskapai tersebut.

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+