KOMPAS.com - PT Jakarta Tollroad Development berencana mengembangkan enam ruas jalan tol layang dengan total 69,7 kilometer.
Rencana ini untuk meningkatkan aksesibilitas dari dan menuju pusat kota DKI Jakarta.
Proyek prioritas pemerintah seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional ini membutuhkan investasi sebesar Rp 41,17 triliun.
Jakarta Tollroad merupakan konsorsium yang terdiri dari sejumlah BUMN dan BUMD, dengan PT Jaya Real Property Tbk (PJRT) sebagai pemilik saham mayoritas sebesar 28,85 persen.
Arinta Harsono, corporate secretary and business development Jaya Real Property mengaku, 30 persen dari total investasi tersebut berasal dari kas internal Jakarta Tollroad sebagai pemegang konsesi proyek jalan tol selama 45 tahun ini.
"Skema pembiayaan 30 persen equity dan 70 persen debt," kata Arinta kepada KONTAN, Sabtu (14/10/2017).
Selain Jaya Real Property, konsosrsium tersebut juga terdiri dari PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) dengan kepemilikan saham sebesar 25,15 persen.
Kemudian, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) dengan porsi saham 20,5 persen.
Lalu, PT Pembangunan Jaya sebesar 18,27 persen, PT Jakarta Propertindo 3,18 persen, dan sisa kepemilikan saham sebesar 4,05 persen dimiliki oleh beberapa investor strategis.
Proses pengerjaan elevated toll road tersebut akan terbagi menjadi tiga fase, di mana fase pertama sepanjang 29,6 km, fase kedua sepanjang 21,3 km, dan fase ketiga sepanjang 18,8 km.
"Tahap 1 kira-kira akan membutuhkan investasi proyek sebesar Rp 20 triliun. Tahap 2 dan 3 sedang dalam tahap pembagian perencanaan," tambah Arinta. (Tantyo Prasetya)
Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Jakarta Tollroad perlu investasi Rp 41 triliun" pada Minggu (15/10/2017)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.