Misalnya, seputar penghasilan yang menjadi patokan dari kartu kredit untuk individu apabila akan mengajukan kartu kredit.
Hal ini juga akan menjadikan hal penghambat seandainya seseorang mempunyai penghasilan di bawah yang dipersyaratkan.
Ketentuan penghasilan ini ditetapkan pihak bank penerbit dikarenakan untuk mengukur atau menakar calon pemilik kartu adalah orang yang mempunyai kemampuan fiansial.
Dengan harapan, si pemilik kartu akan menjadi nasabah yang dapat mempertanggung jawabkan kartu yang dipegangnya.
5. Hanya yang Punya Pekerjaan Tetap Boleh Punya Kartu Kredit
Mitos ini juga tidak selamanya benar. Sebab seorang pekerja paruh waktu atau freelancer juga bisa memiliki kartu kredit.
Sebagai pekerja lepas, tentunya harus dapat memberikan bukti secara tertulis kepada pihak bank seputar penghasilan.
Sudah barang tentu pihak bank meminta hal tersebut.
Pihak bank tidak menginginkan nasabahnya atau pemegang kartu akan merasa berat di kemudian hari lantaran kartu kredit yang diajukannya.
Buatlah rekening koran dan pada umumnya pihak bank akan melihat nominal dan sejarah transaksi keuangan.
Kalau mempunyai transaksi yang baik, kenapa pihak bank tidak akan meloloskan pengajuan?
Cerdas dalam Menggunakan Kartu Kredit
Sudah barang tentu dibutuhkan kecerdasan dalam memahami dan menggunakan kartu kredit.
Pengguna akan merasa nyaman dan menikmati keuntungan dari kartu kredit apabila cerdas dalam menggunakannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.