Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Tol Serang-Panimbang, BNI dan Mandiri Kucurkan Rp 894 Miliar ke Wika

Kompas.com - 16/11/2017, 17:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Wika Serang Panimbang (WSP), anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, menerima kredit sindikasi sebesar Rp 894 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (BNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) untuk membiayai proyek tol Serang-Panimbang.

Kredit sindikasi dari BNI dan Bank Mandiri itu sekaligus sebagai dana talangan yang akan segera digunakan oleh PT WSP untuk membayar pembebasan lahan dan tahap awal pembangunan fisik jalan tol tersebut.

"Kami melibatkan partisipasi BNI dan Bank Mandiri sebagai bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) besar yang telah memiliki kemampuan dan reputasi baik dalam menunjang program-program pemerintah," kata Direktur Utama PT WSP Entus Asnawi Mukshon saat acara penandatanganan perjanjian kredit sindikasi di kantor pusat Wika, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (16/11/2017).

Entus menjelaskan, ada tiga poin yang diatur dalam perjanjian kredit sindikasi dengan BNI dan Bank Mandiri ini. Pertama, jangka waktu kreditnya ditetapkan selama dua tahun, terhitung sejak tanda tangan perjanjian kredit.

Baca juga: Jalan Tol Serang-Panimbang untuk Dorong Pariwisata dan Industri Banten

Kedua, kredit dana talangan tanah dalam perjanjian ini dijaminkan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Ketiga, pengembalian atas kredit dianggarkan oleh pemerintah melalui Badan Layanan Umum Lembaga Manajemen Aset Negara.

Proyek tol Serang-Panimbang merupakan satu dari sekian Proyek Strategis Nasional yang dilaksanakan dalam rangka menunjang sektor pariwisata dan industri yang ada di Provinsi Banten. Panjang ruas tol Serang-Panimbang ini sendiri mencapai 83,7 kilometer dengan luas lahan yang dibutuhkan sebesar kurang lebih 785 hektar.

PT WSP menargetkan proses pembebasan lahan untuk proyek tol ini rampung pada pertengahan tahun 2018, dan pembangunan jalan tol itu sendiri diharapkan selesai serta bisa dioperasikan pada November 2019 mendatang.

Kompas TV Pengelola jalan tol Cikopo-Palimanan pada 30 Oktober tengah malam kemarin menaikkan tarif tol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com