Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Kaya di Singapura Bakal Bayar Pajak Lebih Tinggi

Kompas.com - 22/11/2017, 11:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura akan memastikan sistem perpajakannya berdasar pada kinerja ekonomi yang solid dan prinsip bahwa wajib pajak dengan penghasilan lebih tinggi membayar pajak lebih tinggi pula.

Ini sejalan dengan pernyataan Perdana Menteri Lee Hsien Loong yang mengungkapkan bahwa Singapura harus bersiap dengan kenaikan pajak.

"(Sistem perpajakan) harus berdasarkan aktivitas ekonomi yang solid," kata Indranee Rajah, pejabat menteri senior untuk hukum dan keuangan, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (22/11/2017).

Rajah menuturkan, kondisi perekonomian Singapura saat ini cukup solid. Pada kuartal III 2017, pertumbuhan ekonomi Singapura diprediksi bisa mencapai 5 persen, tertinggi sejak hampir 4 tahun.

Baca juga : Cek Rekening WNI, Sri Mulyani Dekati Singapura

PM Lee menyatakan, pertumbuhan ekonomi Singapura sepanjang tahun 2017 dapat melampaui 3 persen. Kalau ini benar terjadi, maka realisasi tersebut lebih tinggi dari proyeksi.

Rajah sendiri enggan menjelaskan perubahan spesifik pada pajak barang dan jasa yang tengah dipertimbangkan pemerintah. Namun, kata dia, rezim perpajakan Singapura didasarkan pada prinsip sumber pendapatan yang beragam.

Selain itu, sistem perpajakan di sana juga berlaku progresif berdasarkan penghasilan, serta mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi. Sistem GST (Goods and services tax/Pajak barang dan jasa), imbuh Rajah, sudah dirancang secara tepat.

Para ekonom memandang GST adalah salah satu komponen pajak yang dapat dinaikkan oleh pemerintah Singapura.

Ini sejalan dengan upaya pemerintah memperoleh pendapatan lebih besar, menjaga daya saing, dan kekhawatiran bahwa peningkatan pajak dapat mengganggu anggaran rumah tangga.

GST terakhir direvisi pada tahun 2007 silam, yakni dari 7 persen menjadi 5 persen. Akhir pekan lalu, PM Lee menyatakan pihaknya menargetkan belanja pemerintah untuk pelayanan kesehatan, infrastruktur, dan layanan sosial lainnya tetap meningkat.

"Kenaikan pajak bukan masalah apa, tapi kapan," jelas Lee.

Adapun Rajah mengungkapkan, e-commerce adalah area yang bisa dimanfaatkan Singapura untuk mendiverisifikasi basis pajak.

Saat ini, konsumen daring Singapura tidak dikenakan pajak saat membeli barang, selama total belanja tak lebih dari 400 dollar Singapura atau sekitar Rp 3,9 juta.

Kompas TV Joey Alexander pianis muda berbakat yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional akan tampil di depan publik Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com