JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan dari situs hotel berbagi Airbnb (Airbed and Breakfast) yang telah berdiri sejak 2008 silam dinilai membawa banyak manfaat bagi perkembangan ekonomi suatu negara, termasuk dalam sektor pariwisata.
Tidak terkecuali di Indonesia, pihak Airbnb mengklaim berkat situsnya, ada ratusan ribu wisatawan asing yang datang tahun ini.
Menurut Airbnb, konsep home sharing membawa manfaat besar bagi Indonesia, mulai dari diversifikasi pariwisata hingga menghasilkan aktivitas ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal dan sekitarnya.
"Dari catatan kami, sudah ada lebih dari 880.000 tamu yang datang ke Indonesia," kata Head of Public Policy Southeast Asia Airbnb, Mich Goh, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (29/11/2017).
Baca juga : Apindo: Jika Airbnb Terus Berkembang, Lapangan Kerja Terancam
Goh menjelaskan, dari data yang mereka miliki, pemasukan yang diterima tuan rumah atau host yang bekerja sama dengan Airbnb di Indonesia dalam setahun terakhir mencapai Rp 1 triliun.
Adapun hal yang membedakan pasar Airbnb di Indonesia dibandingkan negara lain adalah soal budaya ramah tamah di Indonesia saat menyambut tamu.
"Hospitalitas atau budaya ramah tamah dalam menyambut tamu merupakan dasar dari budaya Indonesia, dan kami pun terus bertumbuh, baik di Indonesia dan di seluruh dunia karena wisatawan tentunya menginginkan pengalaman unik, petualangan, dan kelokalan saat mereka bepergian," tutur Goh.
Baca juga : Apindo Minta Pemerintah Atur Persaingan dengan Airbnb
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengkhawatirkan pertumbuhan kegiatan bisnis home sharing yang dilakukan Airbnb di Indonesia.
Menurut Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani, pemerintah perlu mengatur lebih lanjut soal home sharing dan Airbnb, karena jika dibiarkan, persaingannya dinilai tidak akan adil.
Ketidakadilan persaingan di bidang perhotelan, menurut Hariyadi, dikarenakan Airbnb tidak bayar pajak dan tidak ada pembagian komisi dengan travel agent, seperti yang dilakukan oleh pengusaha hotel dan penginapan konvensional.
Selain itu, juga karena pasar Airbnb berkembang pesat di Indonesia, yang ke depannya bisa mengancam industri hotel dan penginapan yang ada saat ini.
Baca juga : Apindo: Model Bisnis Sharing Economy Airbnb Beda dengan Ojek Online