Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembus Level Rp 148,5 Juta, Bitcoin Berisiko Alami "Bubble"?

Kompas.com - 30/11/2017, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC.com

LONDON, KOMPAS.com - Nilai mata uang virtual bitcoin sepanjang tahun ini mengalami peningkatan yang sangat tajam. Akan tetapi, ada risiko "bubble" terkait nilai bitcoin.

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Gubernur Bank of England Sir Jon Cunliffe. Bubble sendiri adalah kondisi di mana harga melonjak sangat tinggi dan akhirnya berdampak kepada stabilitas keuangan.

Mengutip BBC, Kamis (30/11/2017), nilai bitcoin telah menembus rekor 11.000 dollar AS atau setara sekitar Rp 148,5 juta. Namun demikian, meski nilainya melonjak tajam, volatilitas nilai bitcoin pun tinggi.

Cunliffe adalah deputi gubernur bidang stabilitas finansial pada bank sentral Inggris tersebut. Ia mengatakan, ketika harga naik sangat cepat, investor harus berpikir dengan sangat hati-hati.

Nilai Bitcoin pada 2017AFP/KOMPAS.com Nilai Bitcoin pada 2017

Meskipun demikian, Cunliffe berpandangan peningkatan nilai bitcoin tidak cukup besar untuk menggoyang perekonomian. Pasalnya, tidak seperti mata uang tradisional, bitcoin tidak diterbitkan oleh bank sentral atau pemerintah sebuah negara.

Nilai bitcoin sudah meroket lebih dari 1.000 persen sejak awal tahun 2017. Mata uang digital tersebut sudah sangat fluktuatif dengan liar sejak diluncurkan pada tahun 2009.

Para kritikus menyatakan bitcoin akan mengalami bubble. Sementara itu, sejumlah pihak lainnya memandang peningkatan nilai bitcoin karena mata uang digital itu menembus arus umum finansial.

"Orang harus tahu dengan jelas bahwa ini bukan mata uang resmi. Tidak ada bank sentral yang mendukungnya, tidak ada pemerintah yang mendukungnya," ujar Cunliffe.

Baca juga : Nilai Bitcoin Terus Menanjak, Kritik Pun Terus Berdatangan

Ia berpandangan, bitcoin lebih cenderung seperti komoditas ketimbang mata uang. Sebab, orang-orang memilih untuk berinvestasi pada bitcoin dan memperdagangkannya.

Kompas TV Transaksi non tunai dengan kartu elektronik kini sedang digalakkan. Namun polemik mengenai transaksi non tunai ini pun muncul.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com