Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cash Deposit Machine, Unggulan Standard Chartered Rangkul Nasabah Korporasi

Kompas.com - 08/12/2017, 08:00 WIB
Bernardin Mario P. N.

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Standard Chartered Bank Indonesia secara resmi meluncurkan layanan Cash Deposit Machine (CDM) di Menara Standard Chartered, Jakarta, Kamis (7/12/2017).

Standard Chartered turut menggandeng perusahaan penyedia solusi keamanan, G4S untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para klien dan nasabahnya.

“Sebuah kebanggaan bagi Standard Chartered Bank dapat bermitra dengan G4S dalam meluncurkan terobosan baru layanan cash collection secara real-time yang pertama di Indonesia melalui Cash Deposit Machine (CDM),” ujar CEO Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donosepoetro dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Baca juga : Genjot Investasi Taiwan, Standard Chartered Gandeng BKPM

Ia juga menjelaskan bahwa layanan CDM memanfaatkan platform Straight2Bank, yakni platform perbankan global yang terintegrasi untuk mendukung layanan cash management, trade finance, dan securities service.

Selain itu, lebih dari sekedar mesin Standard Chartered bersama G4S menawarkan solusi kepada korporasi nasabah secara end-to-end.

Melalui rilis yang diterima Kompas.com, Head of Cash Management and Banks Standard Chartered Bank Indonesia, Rolly Lahagu mengatakan bahwa perputaran uang tunai di Indonesia masih terbilang tinggi diikuti dengan tantangan dan risiko yang ada.

“Layanan CDM menawarkan solusi dengan mengeliminir tantangan nasabah korporasi mulai dari perhitungan uang secara bertingkat, rekonsiliasi uang tunai hingga tenaga untuk memindahkan uang tunai dari tempat nasabah korporasi ke Bank,” jelas Rolly.

Dengan layanan ini, tambah Rolly, klien korporasi bisa dapat mengurangi biaya operasional dari rata-rata 2,5 persen menjadi 1,5 persen.

CDM yang memiliki kemampuan untuk menerima berbagai denominasi baik uang kertas maupun logam dalam satu transaksi dapat meningkatkan efektifitas karena nasabah tidak perlu memikirkan soal cash management sehingga bisa lebih fokus kepada bisnis mereka.

Kompas TV BI Tahan Bunga Sampai Akhir 2017?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com