Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Ekonomi, DKI Jakarta Diminta Kembangkan Pariwisata

Kompas.com - 13/12/2017, 19:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengembangkan pariwisata. Tujuannya adalah untuk mendorong perekonomian ibu kota melalui diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta Doni P Joewono menuturkan, dalam aspek pariwisata, DKI Jakarta masih cenderung tertinggal dengan wilayah lain di Tanah Air. Padahal, Ibukota memiliki potensi yang beragam untuk menarik minat wisatawan.

Doni memberi contoh adalah Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah menciptakan banyak obyek wisata baru. Akhirnya, banyak wisatawan yang tertarik untuk berkunjung dan perekonomian pun menggeliat.

"Sudah waktunya DKI Jakarta mulai mengkreasikan tempat-tempat wisata," ujar Doni pada acara media briefing di Kereta Api Wisata, Rabu (13/12/2017).

Baca juga: Pihak Airbnb Sebut Usahanya Bantu Dongkrak Pariwisata Indonesia

Menurut Doni, Kawasan Kota Tua sebenarnya dapat menjadi obyek wisata unggulan. Selain itu, Kepulauan Seribu juga dapat lebih dikembangkan secara optimal untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Menurut data Mastercard pada tahun 2017, Jakarta tak masuk dalam 20 besar kota tujuan wisata oleh para pelancong internasional. Jakarta kalah dengan kota-kota metropolitan lainnya seperti Shanghai, Istanbul, Kuala Lumpur, maupun Bangkok.

Bahkan, Bangkok berada pada peringkat pertama kota yang menjadi tujuan wisata. Ibu kota Thailand tersebut memang menawarkan banyak obyek wisata yang beragam bagi para pelancong.

"Jakarta memiliki potensi besar karena merupakan kota destinasi kelima dengan pertumbuhan paling pesat," kata Doni.

Pertumbuhan Jakarta sebagai destinasi wisata mencapai 18,2 persen. Sementara itu, Osaka mencapai 24 persen, Chengdu 22,7 persen, Colombo 20,3 persen, dan Abu Dhabi 18,9 persen.

Doni menyatakan, pihaknya berharap Pemprov DKI Jakarta dapat dengan serius mengembangkan Kepulauan Seribu. Wilayah kepulauan tersebut masuk dalam 10 destinasi wisata baru di luar Bali.

Saat ini, jumlah wisatawan yang mengunjungi Kepulauan Seribu baru mencapai sekitar 100.000 orang. Adapun target kunjungan wisata ke wilayah tersebut adalah 1 juta pada tahun 2019 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com