Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Go-Pay Harus Kantongi Izin BI?

Kompas.com - 18/12/2017, 15:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) tengah melakukan penelitian mengenai akuisisi yang dilakukan anak usaha PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek), yakni PT Dompet Anak Bangsa (Go-Pay) terhadap beberapa perusahaan rintisan (startup) teknologi finansial (fintech).

Akuisisi ini dimaksudkan untuk memperkuat posisi Go-Pay dalam sistem pembayaran.

Menurut Direktur Departemen Pengawasan dan Kebijakan Sistem Pembayaran BI Pungky Purnomo Wibowo, aksi korporasi tersebut harus dilaporkan dan memperoleh izin BI selaku otoritas sistem pembayaran.

Baik pihak yang mengakuisisi maupun yang diakuisisi harus melapor kepada bank sentral.

Baca juga : BI Pelajari Akuisisi 3 Startup Fintech oleh Go-Jek

Adapun saat ini Go-Jek, Go-Pay, Kartuku, dan Midtrans sebagai pihak yang terlibat dalam aksi korporasi tersebut sudah melapor kepada BI. Saat ini, bank sentral tengah memproses perizinan tersebut.

Lalu, mengapa sebenarnya Go-Pay dan jasa sistem pembayaran lainnya harus memperoleh izin dari BI?

Pungky mengungkapkan, BI berwenang menetapkan kebijakan perizinan dengan beberapa pertimbangan.

"Pertama, menjaga efisiensi nasional. Kedua, mendukung kebijakan nasional," ujar Pungky pada acara media briefing di Jakarta, Senin (18/12/2017).

Baca juga : Go-Jek Gandeng 3 Startup Fintech untuk Perkuat Layanan Go-Pay

Pertimbangan lainnya antara lain menjaga kepentingan publik, menjaga pertumbuhan industri, dan menjaga persaingan usaha yang sehat.

Oleh karena itu, setiap pelaku usaha yang berencana untuk menjalankan kegiatan jasa sistem pembayaran wajib terlebih dahulu mendapatkan izin dari BI.

Di samping itu, BI juga harus memastikan bahwa penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) menerapkan aspek perlindungan konsumen.

Ini termasuk memastikan keamanan sistem dan transparansi terhadap produk dan layanan yang diberikan.

Baca juga : Bos BEI: Kami Kasih Karpet Merah untuk Go-Jek

Terkait pengambilalihan saham oleh Go-Jek, dalam hal ini adalah Go-Pay, imbuh Pungky, Go-Jek melalui Go-Pay adalah salah satu PJSP yang telah memperoleh izin sebagai penerbit uang elektronik dengan fitur transfer dana.

BI memperoleh informasi mengenai pengambilalihan saham yang dilakukan oleh induk usaha Go-Pay.

"BI akan segera melakukan penelitian lebih lanjut, dalam rangka pengawasan PJSP," ungkap Pungky.

Penelitian tersebut dimaksudkan untuk memastikan kesesuaian izin yang diberikan dan aspek kepatuhan atau taat asas terhadap ketentuan yang berlaku.

Kompas TV Meski Bank Indonesia menahan suku bunga acuannya di tingkat rendah tapi bunga kredit bank masih lambat turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com