Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi BPKN Tentang Dugaan Penggelapan Sertifikat yang Libatkan Bank BUMN

Kompas.com - 03/01/2018, 14:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) masih menyelidiki lebih lanjut kasus dugaan penggelapan sertifikat oleh pengembang PT Nusuno Karya.

Koordinator Bidang Pengaduan BPKN Rizal E Halim menjelaskan, kasus ini bermula dari aduan konsumen yang kemudian langsung diproses oleh BPKN, beberapa waktu lalu.

"Kasusnya sejak 2009, kemudian tahun 2015 ada pihak ketiga, perbankan swasta, yang ingin menyita 204 unit rumah karena PT NK gagal bayar. Padahal, 204 unit tersebut milik konsumen yang kreditnya diambil dari BRI dan BTN," kata Rizal saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (3/1/2018).

Dari informasi yang dihimpun BPKN, menurut Rizal, sebagian besar konsumen sudah melunasi pembayaran sehingga mereka seharusnya berhak atas kepemilikan tanah dan bangunan. Konsumen juga tercatat sudah mengadukan hal tersebut ke BPKN tahun 2016.

Baca juga : BPKN Duga 4 Bank BUMN Tersangkut Penggelapan oleh Pengembang Rumah

"Pertanyaannya, kok sertifikat tersebut bisa diagunkan pengembang? Padahal ketika akad kredit sertifikat tersebut dalam penguasaan pemberi kredit," tutur Rizal.

Menurut dia, jika yang dimaksud sebagai sertifikat induk, maka notaris seharusnya mengeluarkan cover note. Namun, cover note tersebut tetap harus dimonitor oleh bank selaku prudent principle karena cover note bukan akta autentik.

Sampai saat ini, ratusan konsumen yang dimaksud masih menempati rumah tetapi belum menerima sertifikat yang merupakan hak mereka.

Pihak BPKN kini masih berupaya memanggil notaris yang bersangkutan berikut dengan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN), tetapi pihak-pihak tersebut belum bisa hadir.

Baca juga : BPKN Pastikan Mandiri dan BNI Tak Terlibat Kasus Penggelapan Sertifikat

Sebelumnya, Corsec BTN Agus Susanto menyampaikan pihaknya belum mengetahui hal tersebut.

"Saya tanyakan dulu ke bagian bisnis. Saya belum dapat info soal itu," ujar dia kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com