Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edwin Soeryadjaya dan SCMA akan Jadi Pemegang Saham Tempo

Kompas.com - 05/01/2018, 14:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) akan kedatangan sejumlah pemegang saham baru. Pemegang saham baru ini akan masuk pada aksi korporasi penawaran saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.

Dalam prospektus yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/1/2017), dua investor yang akan masuk ke Tempo adalah Edwin Soeryadjaja dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). Lainnya yakni PT Sinar Ganda Jaya, Buringham International Ltd serta Erika Agatha Martono.

SCMA merupakan perusahaan media terintegrasi. Beberapa portofolio bisnis yang dimiliki perusahaan ini yakni stasiun SCTV dan Indosiar.

Sementara itu mengutip Kontan.co.id, dalam aksi korporasi ini, PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) akan menerbitkan 333,33 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 300 per saham.

Artinya, emiten media ini membidik dana sebanyak-banyaknya Rp 99,99 miliar dari rights issue ini. Tidak ada pembeli siaga dalam pelaksanaan rights issue ini.

Yayasan Tempo 21 Juni yang memegang 25,01 persen saham TMPO tidak akan melaksanakan haknya dalam rights issue ini.Sementara pemegang saham lainnya akan mengambil haknya dengan menyerap saham baru yang akan diterbitkan.

Dalam prospektus tersebut TMPO mengungkapkan, Yayasan Tempo akan mengalihkan haknya kepada beberapa pihak.

Beberapa pihak ini adalah Edwin Soeryadjaya, PT Sukses Perdana Mandiri, PT Sinar Ganda Jaya, dan PT Surya Citra Media Tbk.

Setelah rights issue, tiga pihak berturut-turut akan memiliki masing-masing 1,57 persen saham TMPO. Sedangkan SCMA akan memiliki 0,79 persen saham TMPO. Pemegang saham baru lainnya adalah Burlingham International Ltd dengan kepemilikan 2,36 persen usai rights issue.

Pemegang saham lainnya, yakni PT Grafiti Pers, PT Jaya Raya Utama, dan Yayasan Jaya Raya akan tetap melaksanakan haknya dalam rights issue ini. Setelah rights issue, Grafiti Pers akan menjadi pemegang saham dengan porsi terbesar, yakni 24,28 persen.

Tempo Inti Media akan menggunakan dana hasil rights issue untuk pengembangan usaha, investasi berbentuk pinjaman ke anak usaha, modal kerja, dan pembayaran utang.

TMPO telah menyiapkan dua skema penggunaan dana hasil rights issue ini. Skema ini bergantung pada penyerapan rights issue.

Alokasi Dana

Jika rights issue ini dilaksanakan dengan kesanggupan terbaik (best effort), TMPO akan menggunakan dana sebesar Rp 17 miliar untuk pengembangan usaha.

Selain itu Tempo akan meminjamkan Rp 7 miliar ke PT Temprint untuk membeli empat unit mesin cetak offset dan Rp 10 miliar digunakan untuk pengembangan teknologi digital anak usaha mereka, PT Info Media Digital.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com