Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Ketertarikan Ratu Prabu Bangun LRT Jakarta

Kompas.com - 10/01/2018, 08:45 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

Nilai Investasi semuanya berapa Pak?

Jadi ini kan ada tiga fase pengerjaannya, tidak sekaligus. Fase pertama itu 8 juta dollar AS. Kalau diselesaikan ketiganya itu bisa 28 juta dollar AS sampai 30 juta dollar AS, tetapi kami lihat dulu fase pertama menguntungkan atau tidak. Kalau enggak menguntungkan ya tidak diteruskan.

Nanti, siapa yang membiayai proyek ini Pak?

Exim Bank of China semuanya. Namun berapa jumlahnya, itu tergantung mereka masih mempelajari. Akan tetapi, mereka bukan investor, kami yang pinjam ke mereka.

Jaminannya Apa Pak, kok Exim Bank of China beri pinjaman?

Jadi begini kalau proyek yang penting begini, dalam jumlah besar. Sering dilaksanakan itu tanpa jaminan, tanpa modal sendiri. Karena di negara kita pemerintah tidak boleh menjamin sesuatu. Karena dilarang DPR, kasihan juga pemerintah, karena DPR tidak mengizinkan.

Jadi karena Undang-undang kita begitu, saya sampaikan peminjam uang ini enggak ada jaminannya. Akan tetapi, saya sendiri memberikan jaminan dalam bentuk asuransi.

Malah jaminan asuransi lebih bagus ketimbang jaminan pemerintah. Karena, taruhlah jaminan dari pemerintah, dalam pelaksanan pekerjaan ini ada kerusakan memerlukan uang Rp 50 juta. Nah kalau Presiden meminta Rp 50 juta kan dia minta izin DPR, bisa 3 bulan malah bisa setahun keluar uangnya. Proyek bisa telantar.

Kapan mulai kontruksi awal?

1,5 tahun dimulai dari sekarang paling lambat 2 tahun, tetapi target 1,5 tahun. Jadi negosiasi, izin pemerintah mencari keuangan kira-kira 1,5 tahun. Dan kalau sudah masuk konstruksi, konstruksinya itu 3 tahun harus selesai fasenya.

Kalau kami tinggal nunggu izin pemerintah. Pemerintah kan sudah dukung lewat verbal, tetapi saya butuh yang tertulis. Kami semua sanggup untuk penuhi syarat pemerintah. Saya sudah ketemu Wagub DKI, Menhub, dan akan ketemu Menko Luhut.

Rutenya mana saja?

Kata Pak Budi (Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi) paling bagus dari Halim-Soekarno-Hatta, kami bisa penuhi itu.

Tarifnya berapa ?

Itu dari Kajian Rp 20.000 sekali jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com