Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi di 2018 akan Didorong Permintaan Domestik

Kompas.com - 19/01/2018, 09:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 berkisar antara 5,1 sampai 5,5 persen. Adapun faktor pendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini adalan permintaan domestik.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo menerangkan, dari aspek fiskal, hal yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi adalah dari konsumsi pemerintah dan investasi bangunan yang sangat terkait dengan infrastruktur dan membantu peningkatan perbaikan konsumsi.

"Di APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) banyak budget untuk rakyat kecil, bansos untuk memperbaiki income (pendapatan) kelompok masyarakat, harapannya tersalur ke konsumsi," ungkap Dody pada konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Baca juga : Di Depan Jokowi, Ketua OJK Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5,4 Persen

Selain itu, ekspor pun diperkirakan bakal tumbuh positif, meski pertumbuhannya relatif di bawah pertumbuhan pada tahun 2017. Hal ini sangat terkait dengan harga komoditas yang juga diperkirakan tidak setinggi pada tahun lalu.

"Ini akan berdampak ke nilai ekspor. Dampak impor sedikit meningkat, sangat terkait dengan kegiatan investasi," terang Dody.

Dengan demikian, imbuh dia, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2018, pertumbuhan ekonomi akan lebih banyak didorong oleh permintaan domestik, baik konsumsi maupun investasi. Selain itu, sejumlah perhelatan besar juga diharapkan dapat menggenjot konsumsi.

"Banyak event di 2018, Pilkada, Asian Games, Annual Meeting IMF-World Bank akan menambah spending (belanja) yang tersalur ke konsumsi," tutur Dody.

Baca juga : Genjot Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Ini yang Dilakukan BI

Kompas TV Pemerintah meyakini ajang pemilihan kepala daerah justru memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com