Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Pendapatan, Bulog Bakal Garap Sektor Komersial

Kompas.com - 22/01/2018, 11:02 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com - Di samping perannya sebagai mitra pemerintah dalam menjaga komoditas utama dalam negeri, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) memiliki strategi mengedepankan sektor komersialnya selaku perusahaan milik negara.

Hal itu dilakukan untuk menyikapi kebijakan pemerintah yang mengedepankan Bantuan Penyaluran Non-Tunai (BPNT), di mana dampaknya penyaluran beras sejahtera (rastra) dari Bulog tahun ini akan berkurang.

"Jadi untuk tahun 2018 kami coba masuk dengan pertimbangan komersial karena BPNT kan enggak harus ngambil beras dari Bulog," kata Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti dalam Media Gathering Perum Bulog di Hotel Aston Cirebon, Jawa Barat, Selasa (16/1/2018) lalu.

Produk yang akan ditawarkan Perum Bulog secara komersial adalah komoditi yang dikemas dan diberi brand "Kita". Djarot mengungkapkan, untuk produk beras akan dinamakan "Beras Kita", lalu gula dengan "Gula Manis Kita", hingga ke minyak goreng, tepung, daging, serta air minum.

Baca juga : Soal Kualitas Beras, Ini Kata Dirut Bulog

Dalam rangka mempersiapkan diri agar bisa bersaing dengan produk lain, Djarot memastikan untuk memperbaiki kemasan serta strategi penjualan produk-produk tersebut. Dia optimistis produk dari Bulog bisa bersaing karena standarnya telah ditingkatkan menjadi lebih baik dibanding sebelumnya.

"Syukur-syukur (konsumen) merasa lebih bagus dan ambil punya Bulog," tutur Djarot.

Selain perbaikan dari sisi produk, Bulog juga menugaskan 150 tenaga penjual yang disebar ke berbagai daerah untuk mendistribusikan produk mereka. Ratusan tenaga penjual itu dalam proses dikirim ke daerah pada pekan ini.

"Kami juga menyiapkan 70 orang di daerah, ditempatkan di tempat produsen beras utamanya, untuk menjadi Satker (Satuan Kerja) Pengadaan Resmi yang tugasnya menyerap," ujar Djarot.

Kompas TV Simak dialognya dalam Kompas Petang berikut ini!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com