Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Urus Dokumen di Pelabuhan Belawan Bisa 3 Jam, Sekarang Cuma 5 Menit

Kompas.com - 07/02/2018, 16:22 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kompas TV 27.500 Ton Garam Impor Tiba di Pelabuhan Tanjung Perak

Sistem Window

Selain menerapkan IBS, TPKDB juga menerapkan penyandaran kapal dengan sistem window atau jadwal yang telah direncanakan tepat waktu sesuai yang telah ditetapkan.

Ada enam perusahaan pelayaran dalam negeri sudah punya windows sendiri dan sudah terjadwal sandar di dermaga TPKDB setiap pekan, yakni PT Tanto Intim Line, PT Salam Pacific Indonesia Line, PT Meratus Line, PT Tempuran Emas Tbk, PT Caraka Tirta Perkasa, dan PT Perusahaan Pelayaran  Nusantara Panurjwan.

Indra menjelaskan, penyandaran kapal dengan sistem window lebih efisien biaya dan terjaminnya kepastian sandar sehingga mengurangi waktu turn round voyage (TRV) atau waktu kapal berbalik. Serta jaminan ketersediaan dermaga untuk meningkatkan produktivitas dan volume barang.

Untuk melayani bongkar muat peti kemas di TPKDB, Pelindo 1 menyiapkan sejumlah peralatan mulai Container Crane (CC) sebanyak 4 unit, Rubber Tyred Gantry (RTG) 5 unit, Harbour Mobile Crane (HMC) 3 unit, Head Truck 18 unit, Side Loader 2 unit, Reach Staker 8 unit, dan satu unit Forklift.

Peralatan bongkar muat ini melayani kapal-kapal yang didominasi berasal dari pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta dan Tanjungperak, Surabaya.

"Komoditi antarpulau yang dominan dibongkar di TPKDB adalah kebutuhan pokok dan material bangunan seperti besi dan semen. Sedangkan komoditi yang dimuat umumnya hasil pertanian dan industri," ucap Indra.

Hingga akhir 2017, total bongkar muat peti kemas sebanyak 397.509 boks, pada semester II 2017 bongkar muat peti kemas sudah mencapai 208.899 boks. Sementara kunjungan kapal sepanjang 2017 sebanyak 297 call, dengan 139 call di antaranya pada semester II 2017.

"Harapan kami, IBS dan system window semakin menjaga momentum tren pertumbuhan kinerja positif kami selama 2018 ini,“ pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com